View Full Version
Rabu, 19 Dec 2012

Ponpes Al Mukmin Ngruki: Ali Zainal Siswa yang Baik dan Perprestasi

SOLO (voa-islam.com) – Densus 88 kembali menangkap seorang remaja bernama Ali Zainal Abidin (20 tahun) di Purbalingga Jawa Tengah pada Ahad pagi (16/12/2012). Ali Zainal Abidin adalah seorang santri penghafal Al Qur’an di sebuah Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an El-Suchary Purbalingga.

Menurut keterangan Kadiv. Humas Mabes Polri Irjen Pol. Suhardi Alius di Jakarta pada Ahad (16/12/2012),  Densus 88 menangkap Ali Zainal pada pukul 05.30 WIB disebuah pasar yang tidak jauh dari tempat dimana Ali Zainal menimba ilmu untuk menghafal Al Qur’an.

Dari keterangan sementara, Ali Zainal dituduh pihak Kepolisian terkait jaringan Farhan dan Muchsin yang gugur ditembak oleh Densus 88 beberapa bulan silam di daerah Tipes Solo.

Menanggapi hal tersebut, Humas Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustadz Hamim Sufyan pada Selasa siang (18/12/2012) mengatakan bahwa jika benar yang ditangkap Densus 88 di Purbalingga itu bernama Ali adalah pemuda berumur 20 tahun asal desa Cemani, kecamatan Grogol, kabupaten Sukoharjo, dirinya membenarkan bahwa Ali adalah alumni Ponpes Al Mukmin.

“Kalau yang dimaksud itu adalah Ali Zainal Abidin pemuda 20 tahun asal Grogol Sukoharjo, maka dia memang alumni sini. Dia itu lulus tahun 2010, lalu pengabdian  sampai tahun 2011. Dan itu satu angkatan dengan Muchsin yang kemarin ditembak Densus di Tipes situ,” jelasnya kepada voa-islam.com di kantor Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo yang mewakili Direktur Ponpes KH. Wahyudin.

Ia mengatakan bahwa Ali semasa menimba ilmu di Ponpes Al Mukmin tidak pernah neko-neko atau bersikap aneh. Bahkan menurutnya, Ali tergolong siswa yang berprestasi, berperilaku baik, rajin belajar, suka dan mudah bergaul denga siapa saja.

“Setau saya, bahwa Ali itu anaknya baik, rajin, suka bergaul dan berprestasi. Bahkan setelah dia lulus dan pengabdian itu sikapnya juga masih sama pada waktu sekolah disini,”kenang Abah Hamim sapaan akrabnya.

Tapi ustadz Hamim juga menegaskan bahwa setelah Ali lulus dan pengabdiannya di Ponpes Al Mukmin Ngruki selesai, Ponpes sama sekali sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan dirinya. Maksudnya bahwa apapun yang jalan hidup yang dipilih oleh Ali adalah murni atas kehendak dia dan tidak ada sangkut pautnya dengan Ponpes Al Mukmin Ngruki.

“Jadi setelah dia itu lulus tahun 2010, kemudian menjalani masa pengabdian selama satu tahun, berarti sampai tahun 2011, ya setelah itu Ponpes sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan dia. Jadi, dia itu mau mengambil jalan hidup seperti apa ya, itu atas kehendak dia sendiri dan tidak ada kaitannya dengan Ponpes,” pungkasnya. [Bekti/VOA]


latestnews

View Full Version