View Full Version
Rabu, 19 Dec 2012

Inilah Kesalahan Media Sekuler Soal Berita Penangkapan Ali Zainal

SOLO (voa-islam.com) – Terkait penangkapan Ali Zainal Abidin (20 tahun) seorang santri penghafal Al Qur’an yang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) El-Suchary Purbalingga oleh Densus 88 pada hari Ahad (16/12/2012) lalu, ustadz Hamim Sufyan selaku Humas Ponpes Al Mukmin Ngruki sangat prihatin dengan pemberitaan media yang begitu tendensius dan menyudutkan instansi lembaga pendidikan pondok pesantren.

“Ya, kita sangat prihatin dengan pemberitaan media yang begitu menyudutkan instansi semisal ponpes,” katanya kepada voa-islam.com di kantor Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo pada Selasa siang (18/12/2012).

Menurutnya, apa yang diberitakan oleh beberapa media sekuler yang mengatakan bahwa Ali ditangkap di dalam Ponpes lalu mengaitkan dengan Al Mukmin Ngruki, tak lain hanya untuk menjelek-jelekkan instansi lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren.

“Yang kita lihat arahnya kesitu, untuk membentuk opini dan pencitraan buruk kepada pesantren. Kalau wartawan menulis bahwa Ali itu seangkatan dengan Farhan, maka saya katakan itu salah besar, sebab Ali itu seangkatan dengan Muchsin. Kalau ada lagi yang memberitakan bahwa Ali itu masih ada kaitannya dengan Ngruki, itu malah lebih salah besar lagi, pertama karena Ali sudah tidak ada kaitannya lagi dengan pondok (Ngruki, red.) dan yang kedua tidak ada wartawan yang bertanya langsung sama saya tentang hal itu,” paparnya.

Maka dari itu, Abah Hamim -sapaan akrabnya- berpesan agar media bisa lebih obyektif dalam memberitakan sebuah peristiwa khususnya jika hal itu berkaitan dengan kasus terorisme. Sebab, selama ini menurutnya, berita-berita yang muncul di media-media sekuler cenderung mendiskriditkan Islam dan umat Islam.

“Kalau bisa ya bersikap obyektiflah dalam memeberitakan tentang kasus terorisme ini. Jangan sampai ada upaya untuk membuat citra buruk kepada Islam dan umat Islam. Atau membentuk opini negatif dan mengarahkan sebuah kejadian terorisme kepada agama tertentu,” cetusnya.

Terakhir, Abah Hamim menyatakan bahwa sampai saat ini media Islam sudah cukup bagus perannya dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Meskipun dirinya juga mengakui bahwa masih banyak kekurangan.

“Sampai saat ini saya lihat cukup baguslah. Tapi juga kurang, sebab jangkauannya dalam lingkup tertentu saja. jadi kalau bisa media Islam lebih meningkatkan kwalitasnya dan pemberitaannya dalam menyampaikan informasi ke masyarakat,” pesannya. [Bekti/VOA]


latestnews

View Full Version