View Full Version
Jum'at, 21 Dec 2012

Si Ahok Sering Sewot, Tapi Jangan Bangkitkan "Kemarahan Kaum Pribumi"

JAKARTA (VoA-Islam)  - Diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok setiap kali rapat kerap marah-marah dan naik pitam. Sikap emosional Ahok pun mulai menuai protes banyak pihak. Belum lama ini, beberapa mahasiswa disemprot Ahok dengan cacian, ketika  demonstrasi protes izin pendirian pasar modern dan minimarket.

Kemarahan Ahok itu meluap saat dihampiri sejumlah mahasiswa Universitas Bung Karno dengan dalih menuntut janji. Mahasiswa tersebut menyampaikan aspirasinya menyangkut pasar tradisional yang kian terpuruk. Mereka mengambil contoh minimarket dikawasan Matraman, Jakarta.

"Sekarang kenyataannya banyak minimarket yang menjamur. Kami sudah melakukan unjuk rasa di depan Sevel Matraman juga di depan sana tapi Sevel yang seharusnya adalah yang menyediakan makanan siap saji malah menjadi minimarket. Kami menuntut wagub mana janji Anda Pak?" kata Mahasiswa saat menyampaikan aspirasinya kepada Wagub DKI, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (18/12/2012) lalu.

 Mendengar pernyataan itu, Ahok sapaan Basuki menjelaskan hingga saat ini semenjak dirinya memimpin bersama Gubernur Joko Widodo belum  mengeluarkan ijin. "Makanya kami baru dua bulan, Anda maunya saya ngomong sopan santun kan, saya juga mantan aktivis, sama, ya makanya kita duduk ngomong saya ini baru dua bulan, kami ingin kaji. Anda kalau cabut izin di PTUN kan uang rakyat juga yang bobol di APBD. Ya semua ada kajiannya , tidak  kaya mahasiswa main berantem aja kalau berantem aku lebih jagoan," tegas Ahok dengan nada bicara meninggi.

Selain itu, Ahok juga menyebutkan jika sudah meminta Dinas UKM DKI untuk beli 1500 tempat yang ada di pasar tradisional. "Anda kalau jual tanah kasih tau saya, saya mau beli. Kita akan bikin pasar, masih ga cukup? Jangan gunakan kalimat mana janji anda, saya tidak suka Anda bilang kalimat "mana janji anda" itu tadi, tahu gak!," simpul Ahok sambil meninggalkan mahasiswa tersebut.

Pengamat Politik Sugiyanto menilai, mantan Bupati Bangka Belitung melakukan kebodohan, karena menampakkan sifatnya."Politik itu pencitraan positif bukan malah negatif, sama saja dia (Ahok) sedang mencitrakan diri sebagai orang pemimpin jahat, arogan, emosional, tidak demokratis dan tidak mau menerima kritik dari publik," kata Sugiyanto, Rabu (19/12/2012).

Menurut dia, untuk jangka panjang hal ini sangat merugikan Ahok, karena sering pasang badan untuk menyelesaikan persoalan. Sikap Ahok dengan Jokowi ini sangat kontras. Sebab, sikap Jokowi ketika dikritik selalu dijawab dengan senyuman dan santai sehingga citranya terus positif dan meroket. desastian/dbs


latestnews

View Full Version