YOGYAKARTA (voa-islam.com) – Setiap muslim pasti bercita-cita untuk menegakkan syari’at Allah dimuka bumi ini. Akan tetapi, perjuangan untuk menegakkan syari’at islam tersebut tentunya harus berdasarkan dengan cara yang sudah ditetapkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sedangkan bagaimana caranya untuk memperjuangkan dan menegakkan syari’at Islam sudah jelas dan gamblang ditunjukkan oleh Allah melalui kitab suci Al-Qur’an dan Sunah RasululNya.
“Memperjuangkan syari’at Islam itu sudah ada contoh yang jelas dan gamblang dari Al-Qur’an dan Sunah. Dan cara untuk memperjuangkan tegaknya syari’at Islam itu, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya adalah dengan jalan dakwah dan jihad,” ujar ustadz Nanang Ainur Rofiq saat menjadi pemateri dalam diskusi ilmiyah dan bedah buku “Tadzkiroh” Bagian II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah) karya ustadz Abu Bakar Ba’asyir pada Kamis pagi (3/1/2013) di Ruang Treatical Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SuKa) Yogyakarta.
Pria yang juga menjabat sebagai Amir Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) Wilayah Jakarta tersebut menjelaskan bahwa selain dua cara itu, maka memperjuangkan dengan metode lain merupakan cara-cara dan contoh di luar Islam.
“Jika ada kaum muslimin yang memperjuangkan syari’at Islam kok melalui selain dua cara tersebut (yakni dakwah dan jihad), maka jelas sekali itu cara-cara itu bukan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah,” tambahnya.
Dia kemudian memberi contoh orang-orang yang berjuang untuk tegaknya syari’at Islam seperti yang dilakukan melalui partai politik (parpol) dengan sistemnya yakni demokrasi, sampai detik ini tidak pernah berhasil.
“Sekarang ini kita lihat lah, apakah sampai detik ini, ada cerita bahwa syari’at Islam bisa tegak melalui perjuangan parpol dengan cara pemilu ala sistem demokrasi? Tidak ada itu. Kita juga bisa lihat HAMAS di Palestina dan Ikhwan di Mesir, meskipun mereka menang dalam Pemilu, tapi sampai detik ini mereka tidak pernah bisa untuk menerapkan syari’at islam secara kaffah. Sedangkan kaum muslimin dan para mujahidin yang memperjuangkan syari’at Islam lewat jalan dakwah dan jihad sudah ada bukti nyatanya sejak zaman Nabi Muhammad sampai sekarang ini. Bisa kita lihat buktinya dengan adanya Imarah Islam di Iraq, di Yaman, di Chechnya, di Afghanistan, di Somalia. Jelas itu mereka, sudah punya wilayah kekuasaan dan syari’at Islam betul-betul tegak didalamnya,” ungkanya.
Terakhir beliau menyatakan bahwa para penguasa muslim yang dzolim, yang sekarang ini berada dibawah ketiak orang-orang kafir Amerika dan sekutunya tidak akan suka dengan perjuangan tersebut. maka dari itu mereka menggunakan syubhat sistem demokrasi.
“Tapi juga perlu diingat, bahwa berjuang tegaknya syari’at Islam melalui dakwah dan jihad ini tidak akan berjalan dengan mulus dan aman-aman saja. Sebab orang-orang kafir tentu tidak akan suka dengan manhaj yang di contohkan oleh Rasulullah,” pungkasnya. (Bekti/VOA)