MAKASSAR (voa-islam.com) - Setelah sebelumnya pada hari Jum'at (04/01/2013) pukul 10.00 WITA Densus 88 menembak mati dua orang pria yang bernama Abdul Qodir alias Syamsudin alias Jundi alias Abu Uswah dan Hasan alias Kholil di teras masjid Nurul Afiah RS Dr Wahidin Sudiro Husodo Makassar, aksi yang sama juga dilakukan lima jam kemudian di pasar Daya Makasar.
Informasi yang berhasil dihimpun dari Ummu Lulu yang tinggal di Komplek Masjid Ridho Jalan Manuruki II kelurahan Sudiang kecamatan Biringkanayya Makasar mengungkap identitas dua korban tindakan biadab Densus 88 itu.
Ummu Lulu menyebutkan bahwa dua orang pengurus pesantren Tahfidzul Qur'an itu bernama Arbain dan Ramli. Hari itu keduanya bertugas memasak makanan untuk para santri. "Mereka berdua sedang belanja sayuran untuk makan santri," tuturnya kepada voa-islam.com, Sabtu (5/1/2013).
Disaat mereka telah belanja sayuran di Pasar Daya Makasar itulah pasukan dari Densus 88 menyergap mereka dan memberondongkan tembakan kepada mereka berdua. Nasib mereka berdua hingga kini belum diketahui sebab belum ada pemberitahuan secara resmi dari pihak Polri. Namun Ummu Lulu menuturkan,"saya dapat informasi satu orang sudah tewas di tempat," ungkapnya.
Keterkaitan Arbain dan Ramli dengan jaringan Poso yang dikatakan oleh polisi juga patut dipertanyakan kebenarannya dan didatangkan bukti yang bukan sekedar fitnah. Sebab selama ini keduanya hanya beraktifitas dengan berkhidmat di Pesantren Tahfidzul Qur'an Masjid Ridho.
Penembakan terhadap Arbain dan Ramli semakin menambah panjang daftar kebiadaban Denus 88 yang sering semena-mena menghabisi nyawa seseorang meski baru diduga sebagai teroris. [AF]