BATANG (voa-islam.com) - Istri Kasdiyo, Turahwati membantah jika suaminya sebagai pelaku pengirim peket rakitan bom yang ditemukan oleh petugas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
"Paket itu bukan berisi rakitan bom, melainkan alat penangkap ikan yang akan dikirim ke tempat teman suaminya, Warto di Merauke, Papua," katanya di Batang, Jawa Tengah, Minggu.
Turahwati, warga Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang ini mengatakan bahwa sebelum paket itu dikirim, suaminya sudah memberitahukan isi jenis barang yang akan dikirim kepada petugas Kantor Pos Gringsing.
...Paket itu bukan berisi rakitan bom, melainkan alat penangkap ikan yang akan dikirim ke tempat teman suaminya, Warto di Merauke, Papua
Bahkan, kata dia, saat itu petugas Kantor Pos meminta Kasdiyo mengganti pembungkus paketnya yang semula berbahan kertas karton dengan papan kayu agar isi paket tersebut tidak rusak.
"Suami saya sebelumnya menanyakan kepada petugas Kantor Pos apakah barang tersebut boleh dikirim atau tidak. Akan tetapi, petugas pos mengizinkannya dengan menyuruh mengganti pembungkus paket yang menggunakan kertas karton dengan papan kayu," katanya.
Ia berharap pada pihak Polda Jateng segera memulangkan Kasdiyo ke rumahnya karena suaminya tidak mempunyai niat mengirimkan barang berbahaya yang disangka oleh polisi.
"Kami berharap kepolisian segera membebaskan Kasdiyo dari segala jeratan hukum dan kembali pulang untuk bekerja seperti biasanya," katanya.
...Kasdiyo adalah lelaki yang tidak tamat sekolah dasar itu dan kini harus menjalani pemeriksaan di Polda Jateng akibat alat tangkap ikan listrik yang dianggap sebagai bom
Turahwati mengaku bahwa dirinya khawatir terhadap kondisi suaminya yang saat ini masih diperiksa di Polda Jateng karena dirinya sama sekali tidak mengetahui tentang bom ataupun jaringan teroris.
"Kasdiyo adalah lelaki yang tidak tamat sekolah dasar itu dan kini harus menjalani pemeriksaan di Polda Jateng akibat alat tangkap ikan listrik yang dianggap sebagai bom tersebut," katanya.
Kepala Desa Ketanggangan, Sutarno, mengatakan bahwa Kasdiyo dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak berbuat aneh di lingkungan sekitarnya.
"Dia (Kasdiyo, red.) setiap hari hanya sibuk bekerja sebagai buruh mencangkul di perkebunan dan mengembala kambing milik tetangganya. Jadi, kami berharap kepada pihak kepolisian memulangkan Kasdiyo agar bisa bekerja lagi," katanya. [Widad/ant]