View Full Version
Selasa, 29 Jan 2013

AJIMUSA: Apa Tolak Ukur Keberhasilan AJI Kelola Isu Terorisme?

SOLO (voa-islam.com) - International Federation of Journalists (IFJ) organisasi jurnalis terbesar yang bermarkas di Brussels, Belgia ini menilai Aliansi Jurnalis Independen (AJI) telah berhasil mengelola isu terorisme di Indonesia dan dianggap mampu meredam aksi terorisme.

Menanggapi klaim tersebut, Ketua AJIMUSA (Aliansi Jurnalis Muslim Nusantara), Memed Slamet Urip justru menyanggah penilaian IFJ tersebut.

“Kami yakin aksi ‘terorisme’ belum akan berhenti karena mereka merupakan aksi ideologi (keyakinan). Kalo sudah berkenaan dengan ideologi sulit untuk dibendung,” ujarnya kepada voa-islam.com, Senin (28/1/2013).

Ia pun mempertanyakan tolak ukur keberhasilan meredam aksi terorisme tersebut. “Kalau ada yang mengaku berhasil meredam teroris lalu tolak ukur standar keberhasilannya apa? apa banyaknya personal yang tertangkap atau apa?” tanyanya.

Menurut Memed, IFJ dan AJI hanya akan mengarahkan pengelolaan isu terorisme di Indonesia kepada program deradikalisasi.

 “Itu akan mengarah pada program deradikalisasi sehingga apa dan siapa yang dituduh teroris itu tidak disampaikan secara gamblang pada publik. Maka publik yang paham soal itu protes. Coba lihat peristiwa Bima, Poso dan lain-lain banyak diprotes atau dipertanyakan,” jelasnya.

Berbeda dengan AJI yang dinilai berhasil mengelola isu terorisme, organisasi junalis AJIMUSA yang dipimpin Memed justru akan berusaha merespon persoalan umat Islam dengan baik.

“Untuk AJIMUSA tentunya progamnya segera mengefektifkan kelembagaan dan kepesertaannya sehingga bisa dengan cepat, tepat dan lengkap dalam merespon persoalan dengan keumatan,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) menilai Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berhasil menangani isu terorisme di Tanah Air. Cara AJI dan media di Indonesia mengelola isu terorisme secara proporsional yang dianggap ampuh meredam aksi terorisme. "AJI menjadi salah satu anggota misi internasional IFJ," kata Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi, seperti dikutip tempo, Ahad 27 Januari 2013. [Widad/Bekti]


latestnews

View Full Version