JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menerima laporan dari keluarga Tamrin, bahwa pria yang diculik Densus dengan kondisi tertembak di Pasar Daya, pada Jum’at 4 Januari 2013 itu kini berada di Jakarta.
Hal itu disampaikan Harits terkait perkembangan terkini korban kezaliman Densus 88. Dari informasi yang dihimpun CIIA, laporan keberadaan Tamrin berasal dari seseorang yang mengaku aparat, meminta istri korban, Bunga Rosi untuk datang ke Polda untuk membicarakan tentang suaminya.
“Sabtu malam Ahad (2/12013) tepatnya jelang magrib seseorang yang mengaku aparat dari polda Sulselbar menelepon istri Tamrin bin Panganro. Dari aparat tersebut menuturkan, agar istri Tamrin datang ke Polda untuk diajak bicara dan disampaikan informasi tentang Tamrin. Pengakuan aparat tersebut, Tamrin baru 3 hari yang lalu (hari Rabu) dibawa ke Jakarta,” kata Harits Abu Ulya kepada voa-islam.com, Ahad (3/1/2013).
...kita sangat prihatin dan menyesalkan tindakan aparat yang tidak beradab. Karena sampai sekarang tidak ada surat pemberitauan penangkapan
Namun demikian, Harits merasa prihatin atas tindakan aparat yang tidak beradab, lantaran tak ada surat penangkapan resmi terhadap Tamrin hingga kini.
“Dari kasus ini, kita sangat prihatin dan menyesalkan tindakan aparat yang tidak beradab. Karena sampai sekarang tidak ada surat pemberitauan penangkapan dan penahanan Tamrin,” ujar pengamat kontra-terorisme tersebut.
Bahkan, Harits menambahkan sudah satu bulan, posisi Tamrin tak jelas rimbanya. “Terhitung sudah sebulan posisi Tamrin tidak jelas rimbanya. Keluarga juga tidak pernah secara resmi mendapatkan informasi dari aparat Densus 88 perihal penangkapan atau penahanan dan posisi Tamrin,” imbuhnya. [Ahmed Widad]