BIMA (voa-islam.com) - Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya jenazah ustad Anas Wiryanto dikembalikan ke kampung halamannya di Kelurahan Penato'i Kota Bima, NTB, sekitar pukul 00.45 WITA, Sabtu malam (2/1/2013).
Beredarnya isu penolakan terhadap salah satu jenazah korban penembakan Densus 88, akhirnya terbantahkan dengan realita yang ada diLapangan.
"Ada indikasi inteligen gelap yang menghembuskan isu penolakan terhadap jenazah ustadz Anas, namun semuanya terbantahkan oleh Fakta di lapangan, dimana warga menerimanya dengan baik tanpa ada huru-hara sedikitpun," kata ustadz Iskandar, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Sabtu (2/1/2013).
Kedatangan jenazah ustadz Anas mendapat sambutan antusias oleh kaum muslimin warga Kelurahan Penato'i Kota Bima.
"Nampak jelas, dari pengaturan Parkir, pengangkatan jenazah dan penjagaan yang terorganisir dari pemuda-pemuda Kelurahan Penato'i menunjukan keberpihakan mereka pada kedatangan jenazah ustadz Anas," ungkap ustadz Iskandar.
Ustadz Anas salah satu korban penembakan densus 88 di Kabupaten Dompu adalah sosok yang sangat dihormati di Kelurahan Penato'i. Beliau terkenal ramah, murah senyum dan tidak pernah terlibat satu kasus apapun yang berkaitan dengan hukum.
"Beliau dimata masyarakat Penato'i sangat baik, ramah dan tidak pernah tersangkut kasus hukum apapun" ujar Abdullah Samad, SH salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan Penato'i.
Selain itu tanda-tanda syahid (insya Allah) yang nampak pada ustadz Anas, diantaranya keluarnya keringat di dahi dan wajah, darah mengalir terus dari kepala dan perut, badan masih lemas seperti manusia biasa yang masih Hidup serta tanda-tanda lainnya. Padahal jasad beliau sudah 28 hari disimpan di rumah sakit Polri.
Pada jenazaha almarhum ustad Anas terdapat luka tembak di bagian perut dua lubang, kepala dan paha serta ada bekas luka memar di dada kiri. Kemudian yang sangat membuat keluarga terpukul adalah adanya bekas otopsi yang tidak wajar dimana nampak bekas jahitan dari pusar sampai di dagu.
Pukul 10.00 WITA pagi jenazah diberangkatkan di TPU Kelurahan Penato'i. Ribuan pelayat mengiringi pemakaman jenazah ustadz Anas. Acara pemakaman pun ditutup dengan do'a oleh salah seorang ustadz setempat. [Umar]