JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Amidhan mengimbau kepada seluruh remaja Muslim untuk tidak merayakan hari Valentine. Ia juga meminta orang tua berperan aktif mengawasi anak-anak untuk mencegahnya merayakan Valentine.
Hal itu diungkapkan KH. Amidhan, karena dalam Islam kasih sayang itu ditebarkan sepanjang masa dan tidak diperingati pada hari tertentu.
“Sebagaima kita ketahui valentine’s day itu kan temanya menurut agama tertentu hari kasih sayang. Kalau menurut Islam, tidak ada hari kasih sayang itu hari tertentu, kasih sayang itu ditebarkan sepanjang masa,” kata KH. Amidhan kepada voa-islam.com, Rabu (13/2/2013).
...Kita anjurkan kepada remaja putra dan remaja putra tidak perlu merayakan Valentine’s Day. Itu bukan hari raya agama kita
Ia menambahkan, Islam adalah agama damai yang mengajarkan kasih sayang tanpa pamrih, itulah kasih sayang yang murni.
“Islam itu sendiri kan artinya damai dan damai itu intinya kasih sayang. Jadi Islam itu mengajarkan agar kasih sayang tanpa pamrih, tanpa warna, tidak mengenal suku maupun agama tertentu. Itulah kasih sayang yang murni,” jelasnya.
...ayah dan ibu para remaja putra dan putri itu untuk mengawasi putra putrinya supaya jangan sampai anak-anaknya ikut dalam Valentine’s Day
KH. Amidhan pun menegaskan bahwa Valentine’s Day bukanlah hari raya agama Islam maupun nasional, oleh sebab itu para remaja Muslim tak perlu merayakannya.
“Tidak perlu ada hari kasih sayang tertentu. Kita anjurkan kepada remaja putra dan remaja putra tidak perlu merayakan Valentine’s Day. Itu bukan hari raya agama kita juga bukan hari raya nasional,” tegasnya.
Selain itu, ia mengimbau kepada para orang tua untuk mengawasi putra-putrinya agar tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine.
“Bagi keluarga di rumah, baik ayah dan ibu para remaja putra dan putri itu untuk mengawasi putra putrinya supaya jangan sampai anak-anaknya ikut dalam Valentine’s Day. Jadi hari kasih sayang itu jangan dijatuhkan pada hari tertentu saja,” tandasnya. [Ahmed Widad]