View Full Version
Kamis, 14 Feb 2013

Satu Jenazah Korban Penembakan Densus Belum Dikubur Diduga Sirajudin

DOMPU (voa-islam.com) - Pihak keluarga Sirajudin atau lebih dikenal Eja telah dua kali mendatangi kepolisin dan DPRD Dompu. Diduga, Eja menjadi salah satu dari ketiga orang yang tewas ditembak Densus 88 saat penyergapan di Kelurahan Kandai Kecamatan Woja Dompu, awal Januari lalu.

Keluarga mengaku sangat kecewa terhadap DPRD dan kepolisian Dompu, hal ini dikarenakan tidak adanya tindak lanjut tentang kabar anggota keluarganya tersebut.

"Kami sangat kecewa dan kami bingung, kemana lagi kami harus mengadu dan memperjuangkan kepulangan jenazah anak kami Sirajudi?," ungkap Fikram, orang tua Sirajudin.

...kemana lagi kami harus mengadu dan memperjuangkan kepulangan jenazah anak kami Sirajudi?

Ditemui dirumahnya di Dusun Woro Desa Baka Jaya, Fikram menuturkan bahwa ia merasa  dipermainkan oleh pihak aparat yaitu polisi karena beberapa waktu lalu diberitahukan oleh sumber dari Polres Dompu bahwa satu dari tiga korban penembakan di sebelah utara terminal Ginte, awal Januari lalu adalah Sirajudin. “Dua anggota polisi mendatangi rumah kami dan memberitahukan hal itu,” kata Fikram.

Bahkan, polisi juga sempat mengambil gambar mereka dengan kamera yang telas untuk keperluan apa. Paman Sirajudin, Sudirman, juga membenarkan keterangan  orang tua Sirajudin itu. Bahkan, banyak saksi yang mendengar dan melihat kedatangan kedua Polisi itu. “Kami minta agar mayat Sirajudin dikembalikan,” ucap Sudirman saat itu.

Hal yang sama juga mereka utarakan Kepada DPRD Dompu Rabu (6/2/2013) minggu lalu bersama rombongan Keluarga. "Pihak DPRD menjanjikan selama tiga hari untuk berdialog dengan kepolisian, namun sampai hari ini, hasil dialog tersebut tidak ada realisasinya," ungkap Fikram.

...kami adalah Muslim dan anak kami juga Muslim, apakah wajar jasad anak kami disimpan seperti itu selama sebulan lebih

Ketika ditanya harapan Fikram tentang nasib anaknya, ia menjawab, "kami sekeluarga mengharapkan peran dari ormas-ormas Islam seperti PUSHAMI, FUI dan lain-lain untuk membantu kami, karena kami hanya orang biasa yang tidak punya kekuatan materi dan sebagainya untuk memperjuangkan hak kami terhadap jasad anak kami Sirajudin. Pihak kepolisian dan DPRD kami ragukan karena tidak ada hasilnya" jelas Fikram.

Fikram melanjutkan, "kami adalah Muslim dan anak kami juga Muslim, apakah wajar jasad anak kami disimpan seperti itu selama sebulan lebih ini, kemana MUI dan lainnya?" tanyanya.

Sampai detik ini pihak keluarga masih menunggu kabar, mereka sangat berharap mendapatkan kejelasan tentang Sirajudin. [Umar]


latestnews

View Full Version