View Full Version
Selasa, 19 Feb 2013

Ustadz Iim Ba'asyir: Menasehati bukan Berarti Saya Dukung Demokrasi

SOLO (voa-islam.com) – Praktisi dan pemerhati media, ustadz  Abdul Rochim Ba’asyir menampik tuduhan bahwa dirinya telah mendukung sistem demokrasi. Selama ini pernyataan tersebut tidak pernah ada, yang ada justru ia mengkritisi kepemimpinan sebuah partai dakwah yang kini menjadi partai terbuka, PKS.

“Dari pernyataan itu sama sekali bukan berarti saya mendukung demokrasi,  tidak ada pembolehan terhadap demokrasi. Justru dengan pernyataan saya tersebut, saya mengkritisi kepemimpinan PKS, dimana mereka itu umatnya itukan dari umat Islam, kemudian kepemimpinannya ini justru malah membelokkan PKS ini kearah-arah yang menjauh dari umat islam,” kata putra ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini kepada voa-islam.com, Sabtu (16/2/2013).

Ustadz Iim, sapaan akrabnya, melanjutkan PKS seharusnya membela kepentingan Islam dan umat Islam.

“PKS seharusnya itu jangan meninggalkan umat Islam, harusnya mereka itu kembali kepada umat Islam sebagai sumbernya (dari awal berdirinya). Bagaimana program dari partai itu seharusnya diarahkan dan digunakan untuk membela kepentingan islam dan umat islam, kalau emang mau berjuang seperti itu,” sambungnya.

Hal itu diutarakan ustadz Iim tentu kepada para qiyadah (pimpinan) partai, mengingat beberapa waktu lalu salahsatu petinggi partai tersebut secara terang-terangan menyatakan tidak ada agenda untuk menegakkan syariat Islam.

“Ana bicara seperti ini diarahkannya kepada siapa tho? Kalau kepada partainya tentunya kepada ke-Qiyadahannya. Karena pimpinan partainya seperti itu. Kita melihat pemimpin partainya memang sekarang itu yang ngomong-ngomong bahwa saya tidak ada agenda untuk syari’at dan sebagainya itukan pimpinannya, ya tho? Walaupun kita  juga disatu sisi melihat bahwa mungkin itu cara dia bersiyasah, bisa saja seperti itu. Lha kalau sudah seperti itu, yaa biarkan saja, itukan urusan dia sama Allah,” jelasnya.

“Kalau dia sekarang ini jujur ngomong seperti itu, bahwa dia sama sekali tidak mau memperjuangkan syari’at itu urusan dia sama Allah, kan begitu realitanya. Makanya ana katakan seharusnya mereka tidak meninggalkan umat Islam,” imbuhnya. [Widad/Bekti]


latestnews

View Full Version