View Full Version
Senin, 11 Mar 2013

Kasus Penganiayaan di LP Diduga Skenario untuk Menekan Mujahidin

JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menduga kasus pengeroyokan terhadap dua mujahidin di LP Salemba oleh ratusan preman bukan peristiwa kebetulan.

Ia mensinyalir adanya madus baru yang dimainkan pihak-pihak tertentu untuk menekan para tahanan yang difitnah dalam kasus terorisme.

“Kelihatannya ini bukan peristiwa yang kebetulan. Kalau kita lihat ada dua lokasi dengan kasus yang sama, yaitu penganiayaan di LP Cibinong dan LP Salemba, saya khawatir ini menjadi modus baru untuk menekan atau membungkam para tahanan yang difitnah dalam kasus terorisme,” kata ustadz Son Hadi kepada voa-islam.com, Senin (11/3/2013).

Ustadz Son Hadi juga menuding kasus tersebut merupakan uji coba yang kelak akan digunakan untuk membungkam ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan meminjam tangan-tangan narapidana.

“Atau ini jangan-jangan merupakan uji coba, yang pada saatnya nanti digunakan untuk membungkam ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan menggunakan tangan-tangan Napi,” jelasnya.

Untuk itu, ia meminta ikhwan mujahidin di berbagai Lembaga Pemasyarakatan maupun Rutan untuk waspada.

“Kita meminta ikhwan-ikhwan untuk waspada. Para preman itu bisa saja dibayar atau dengan iming-iming lain, karena sangat mudah,” ungkapnya.

Selain meningkatkan kewaspadaan, ustadz Son Hadi juga berharap para mujahidin kompak dalam menghadapai kasus tersebut. “Maka ikhwan-ikhwan harus kompak dalam menghadapi ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, kasus penganiayaan terhadap mujahidin kerap terjadi di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan.

Bulan Mei tahun 2012 lalu, sejumlah mujahidin dianiaya petugas sipir di Lapas Klas I A LP Cipinang, Jakarta Timur. Kasus penganiayaan yang sama juga terjadi di LP Permisan, Nusakambangan pada bulan Januari 2013 lalu. Sementara kasus penganiayaan di LP Cibinong, Bogor terjadi baru-baru ini, sebagaimana disampaikan ustadz Son Hadi. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version