View Full Version
Kamis, 21 Mar 2013

GARIS: Densus 88 dan BNPT Itu Jongos AS, Cepat Bubarkan!

JAKARTA (voa-islam.com) - Penangkapan, penyiksaan dan penembakan kepolisian yang melibatkan Densus 88 terhadap umat Islam Indonesia adalah karena adanya kepentingan dan tekanan dari Amerika Serikat (AS). Gerakan Reformis Islam (GARIS) yang dipimpin oleh H. Chep Hermawan mengecam keras tindakan Densus 88 yang semena-mena melakukan penangkapan dan penembakan terhadap aktvis dakwah. Terlebih ketika polisi menyimpan jenazah selama 3 bulan dengan dalih untu keperluan otopsi.  

Dalam pernyataan sikapnya,GARIS mengutuk Densus 88 dan BNPT yang diketuai oleh Ansyad Mbai seraya mendoakan agar Allah mengutus burung Ababil untuk menghancurkan kedua institusi biadab tersebut (Densus 88 dan BNPT).

“Harusnya Densus 88 itu menindak OPM dan RMS yang telah membunuh beberapa anggota TNI di Papua, dan hendak memisahkan diri dari NKRI, ” kata Pimpinan GARIS H. Chep Hermawan dalam diskusi kebangsaan bertajuk “Densus 88 Milik Siapa?” yang berlangsung Rabu siang kemarin (20/3/2013) di kantor Syarikat Islam, Jakarta.

Dikatakan GARIS, Densus 88 dan BNPT tak lebih babu alias jongos AS laknatullah yang ingin menjadikan target umat Islam untuk dibantai. Chep Hermawan mendesak pemerintah (Presiden, Mabes Polri, Mabes TNI) untuk berlaku adil terhadap umat Islam. “Kami mendesak agar pemerintah tidak membiarkan OPM dan RMS. Kami juga mendesak agar DPR RI dan Presidn segera membubarkan Densus 88 dan BNPT. Kita tidak ingin kembali di zaman Petrus dulu, yang membunuh orang tanpa proses pengadilan.”

Chep menilai tindakan aparat kepolisian, khususnya Densus 88 main pukul rata.  Semua orang dituduh teroris hanya gara-gara pernah berhubungan dengan salah satu terduga teroris. “Tidak semua orang yang masuk rumah sakit itu sakit dan tidak semua orang yang distempel teroris oleh polisi dan orang yang membelanya dianggap bagian jaringan teroris,” tegas Chep.

Chep meminta polisi untuk tidak lagi menayangkan pernyataan-pernyataan Nasir Abbas dan Al-Chaidar terkait kasus terorisme dan jika ada kasus-kasus seperti itu harusnya polisi meminta masukan dari GARIS. Bagi H. Chep Hermawan, Nasir Abbas adalah pengkhianat umat Islam. “Pernyataan Nasir Abbas sering menyudutkan umat Islam dan bagi kami dia adalah pengkhianat umat Islam,’ pungkasnya. [Desastian]


latestnews

View Full Version