SURABAYA (voa-islam.com) - Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) menyampaikan sejumlah poin terkait fakta kezaliman Densus 88 ydengan alasan “membasmi Teroris”, namun mereka justru cenderung menciptakan teror baru .
Terkait kezaliman Densus 88 tersebut, Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) Mudiriyah Surabaya menyampaikan pernyataan sikapnya bersamaan dengan aksi umat Islam menuntut pembubaran Densus 88 di depan Mapolresta Surabaya, pada Jum'at (22/3/2013).
Pertama, tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh Densus tersebut merupakan tindakan extra judicial killing dan masuk pelanggaran HAM berat, maka kami mendesak kepada pihak yang berkompenten baik internal POLRI maupun Komnas HAM untuk serius mengusut tuntas kasus ini, karena hal ini sangat mencederai nilai-nilai agama dan kemanusian.
Kedua, aksi brutal Densus 88 dalam memberantas apa yang mereka sebut sebagai terorisme adalah aksi biadab yang bertentangan dengan Hak Asasi Manusia. Kami mengutuk Densus 88 dan mendesak seluruh pihak terkait untuk mengadili dan membubarkan Densus 88 dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
Ketiga, Islam bukan teroris dan mengutuk segala bentuk diskriminasi terhadap umat Islam.
Keempat, kami menyatakan menentang, menuntut dan mengkritik keras keseriusan pemerintah yang “Tebang Pilih” dalam menyelesaikan berbagai tindakan teror yang dilakukan gerombolan OPM dan RMS
Kelima, kami menolak dan mengutuk keras segela bentuk stigmanisasi teroris hanya kepada Umat Islam, Ormas Islam dan simbol – simbol agama Islam (penerapan syariat Islam, Khilafah Islamiyah, Daulah Islamiyah dll).
Keenam, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperjuangkan tegaknya syariat Islam di NKRI agar tercipta Indonesia yang baldatun thayyibatun.
Demikian rilis yang disampaikan JAT Mudiriah Surabaya yang ditandatangani ustadz Heru, selaku amir Mudiriah. [Ahmed Widad]