JAKARTA (voa-islam.com) – Akhirnya kudeta tidak jadi. Agenda kudeta pun berubah menjadi pembagian sembako. Tentu saja SBY senang bukan kepalang, ia masih bisa memimpin Indonesia hingga 2014 nanti. Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) yang dipimpin oleh Ratna Sarumpaet pun belum menumbangkan SBY.
Seperti diberitakan sebelumnya, isu kudeta yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai banyak kalangan sebagai bentuk sikap yang terlalu berlebihan. Curahan hati SBY mengenai isu kudeta menunjukkan bahwa Presiden resah.
Sementara itu pihak kepolisian mengaku telah melakukan siaga di sejumlah titik untuk antisipasi."Kita tidak boleh underestimate, isunya tetap berat. Kita tetap tempatkan personel di DPR, Bundaran HI, Monas, dan di beberapa titik. Kita tetap gelar pasukan di lokasi tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2013).
Rikwanto menjelaskan, kepolisian telah siap mengamankan aksi unjuk rasa dengan mengerahkan 12.319 personel yang tersebar di sejumlah titik. Sebab, sebelumnya telah ramai diberitakan bahwa MKRI akan menggelar demo besar untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
MKRI sendiri telah izin mendatangkan 3.000 orang yang akan menerima sembako. Aksi bakti sosial berlangsung pada pukul 13.00. Aksi bakti social itu diselingi orasi dan acara musik. Kepolisian mengerahkan 400 personel di kawasan YBLHI.
Galang People Power?
Ketua Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Ratna Sarumpaet menyerukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar turun dari jabatannya secara damai. Bukan dengan kudeta yang belakangan diserukan banyak pihak.
Ratna mengingatkan agar istilah kudeta yang digaung-gaungkan oleh Istana tidak lagi dipakai menamai aksi MKRI. Pasalnya, kudeta hanya bisa dilakukan oleh tentara. Namun, dia tidak menampik saat ditanya mengenai tuntutan agar Presiden SBY mundur dari jabatannya.
"Jangan katakan kudeta, kudeta hanya bisa dilakukan oleh tentara. Tapi ini baru awal menuntut SBY mundur, jangan diributkan dulu. Biarkan masyarakat memilih, mana yang dia pilih," kata Ratna, Senin (25/3/2013).
Ia mengusulkan adanya pemerintahan transisi untuk menggantikan pemerintahan SBY sebelum ada pemerintahan yang baru. Namun ia mengaku tidak mencalonkan siapapun sebagai presiden yang baru nanti.
Dikatakan Ratna, kita baru deklarasi hari ini. Ini akan terus menerus. “Kita berharap dalam 1-2 bulan sudah ada people power," ungkapnya. Ia juga mengaku berencana melakukan aksi di depan Istana. Namun karena penjagaan terlalu ketat, pihaknya memindahkan aksi di depan gedung YLBHI."Rencana bagi sembakonya kan di Istana. Tapi ada tank berapa ribu tadi. Masak gue mau benturin rakyat? Kita bukan takut ya," ucapnya.
Aksi yang digelar di depan Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), di Jalan Dipenegoro 74 merupakan bentuk people power di Indonesia untuk meminta SBY mundur dengan lapang dada. Tapi kalau SBY tidak mundur, maka akan ada people power menurunkan SBY. "Tapi yang terjadi SBY malah bikin isu kudeta, panggil jenderal-jenderal. Apa seperti ini presiden yang kita inginkan? Kita butuh presiden yang baik. Turunnya SBY merupakan harga mati," tandasnya.
Pembagian sembako oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) di Jalan Diponegoro 74, Jakarta Pusat disesalkan banyak warga. Pasalnya, mereka mengaku sudah mengantri sejak pagi. Ternyata, pembagian sembako ini baru dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB. Sementara warga sudah berdatangan sejak pukul 09.00 WIB tadi. Mereka pun bersabar menunggu dengan ditemani sengatan panasnya matahari.
"Saya enggak ngerti apa-apa soal orasi. Mau siapa pun Presidennya, yang penting mikirin rakyat. Saya ikut Demo juga karena sembakonya, bukan mau dengar orasi," tegas seorang ibu yang ikut antri sembako. Setelah membuka isi sembako, yakni satu liter beras, tiga bungkus mie instan, dan sebungkus kecil bawang merah, warga kesal. "Cuma segini doang sembakonya.”
Umat Islam tahu, siapa dan bagaimana track record Ratna Sarumpaet. Ia adalah orang yang alergi dengan syariat Islam, tidak suka FPI, dan kerap berada di barisan kaum liberal. Lucu saja, jika people power dipimpin oleh seorang Ratna Sarumpaet. [Desastian/dbs]