BOGOR (voa-islam.com) – Umat Islam Bogor yang terdiri dari para ulama, para umaro, para aktivis dakwah dari berbagai ormas dan lembaga Islam dengan tegas menyatakan penolakannya atas rencana digelarnya Miss World 2013, baik di Bogor maupun di seluruh wilayah Indonesia.
Para pimpinan ormas Islam itu dalam pernyataan sikapnya, meminta kepada pihak pemerintah, melalui Walikota Bogor, Bupati Bogor, Kapolres Bogor, Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, maupun instansi lainnya agar tidak mengijinkan acara Miss World tersebut.
Ulama dan pimpinan ormas juga mengajak kepada seluruh umat Islam dimanapun berada khususnya wilayah Jawa Barat agar segera merapatkan barisan untuk menolak dengan tegas acara Miss World tersebut.
Kaum muslimin dan muslimat khususnya para remaja diserukan untuk memperkuat keimanan dengan tetap berpakaian secara sopan dan Islami, yakni dengan menutup aurat secara sempurna demi terwujudnya masyarakat beriman dan religius di Bogor Bersyariah.“Apabila penolakan dan permohonan kami tidak diindahkan oleh pemerintah sebagai pelindung dan pelayan rakyat, maka kami akan menggerakkan massa. “
Adapun umat Islam Bogor, dan pimpinan ormas Islam yang menyatakan penolakannya terhadap Miss Universe tersebut, diantaranya: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Forum Umat Islam (FUI) Bogor, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bogor, Persis Bogor, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bogor, Front Pembela Islam (FPI) Bogor, DPD Muhammadiyah Bogor, DPD Garis Bogor, DPD HASMI Bogor, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, Bulan Sabit Merah Bogor, Fos Armi Bogor dan ormas/lembaga Islam lainnya.
Seperti diketahui, Miss World 2013 akan digelar pada 28 September 2013 mendatang di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor Jawa Barat. Umat Islam Bogor sangat keberatan dengan diadakannya acara tersebut. Event internasional tersebut dinilai dapat merusak moral dan tata nilai budaya kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
Miss World adalah kontes kecantikan yang dimulai di Inggris sejak tahun 1951 sebagai festival kontes bikini untuk menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi disebut "Miss World" oleh media ketika itu. Dan sejak itulah Miss World digelar setiap tahun di berbagai negara. Dalam rangkaian acaranya, para wanita peserta Miss World diwajibkan untuk memakai bikini untuk mengumbar auratnya, sehingga semua peserta tidak bisa tidak harus melewati fase tersebut dan harus rela menampakkan aurat-auratnya.
Miss World sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mewajibkan pemeluknya untuk menutup aurat. Adanya acara tersebut sangat melecehkan harkat, martabat dan harga diri kehormatan wanita karena mengumbar auratnya di depan umum. [desastian/SI]