View Full Version
Rabu, 17 Apr 2013

CIIA : Bom Boston Bisa Jadi Bahan Dramatisasi Terorisme di Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com) – Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menilai, peristiwa ledakan bom Marathon Boston yang terjadi pada Selasa (16/4/2013) di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pukul 14.45 waktu setempat, atau pukul 02.45 WIB akan menambah islamophobia di kalangan masyarakat Amerika.

Dia juga menambahkan, meski Presiden Barack Obama menyebut insiden ledakan tersebut adalah aksi teror dan belum menyatakan sebagai tindak pidana terorisme, tetap saja hal itu akan membangun image buruk terhadap masyarakat muslim di Amerika.

Apalagi media-media sekuler, sebagaimana yang sebelumnya diberitakan oleh voa-islam.com dengan judul Fox News : Bunuh Semua Muslim Amerika Serikat sudah membuat pencitraan buruk terhadap Islam. Tak hanya itu saja, analis dan komentator di Fox News, Erik Rush juga menyalahkan dan menuduh ekstremis Islam menyusul terjadinya ledakan saat berlangsungnya pesta marathon tersebut.

“Bom Boston menyuburkan sentimen terhadap muslim di AS. Diskriminasi dan kekerasan verbal minoritas muslim di negeri kampiun Demokrasi,” ujar Harits dalam akun twitternya @HaritsAbuUlya pada Selasa (16/4/2013).

...Bom Boston bisa jadi akan jadi bahan dramatisasi terorisme di Indonesia oleh BNPT. (Issue -red) Terorisme masih menjadi ancaman serius...

Menurut Pemerhati Kontra-Terorisme ini, hal serupa juga mungkin saja akan terjadi di Indonesia. Mengingat di Indonesia masih banyak oknum maupun instansi seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang berkepentingan terhadap issue “terorisme”.

Dia menegaskan kepada umat Islam di Indonesia agar selalu waspada setelah kejadian bom Marathon Boston ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan proyek terorisme dan dramatisasi “episode” berikutnya dalam perang melawan terorisme yang dijalankan Amerika maupun Indonesia akan dimainkan kembali.

“Bom Boston bisa jadi akan jadi bahan dramatisasi terorisme di Indonesia oleh BNPT. (Issue -red) Terorisme masih menjadi ancaman serius,” tandasnya. [Bekti]


latestnews

View Full Version