Jelang HUT RMS Aparat TNI dan Polri Lakukan Penjagaan di Ambon

AMBON (voa-islam.com) - Menjelang HUT Republik Maluku Selatan (RMS) pada 25 April kondisi kota Ambon cukup kondusif. Seperti tahun-tahun sebelumnya ketika menjelang HUT RMS aparat keamanan baik TNI maupun Polri melakukan pengamanan dan penjagaan di setiap daerah di propinsi Maluku.

Untuk tahun ini upaya penjagaan keamanan menjelang mencegah terjadinya insiden pada HUT RMS telah dilakukan oleh aparat keamanan sejak tanggal 23 April lalu.

Aparat TNI dan Polri telah ditempatkan pada beberapa pos pengamanan di setiap desa di wilayah propinsi Maluku beberapa hari terakhir. Dari informasi yang dihimpun, pengamanan ini akan dilakukan sampai pada tanggal 27 April 2013.

Upaya pengamanan dari pihak aparat TNI dan Polri dilakukan untuk mencegah adanya upacara bendera ataupun pengibaran bendera RMS yang bisa menimbulkan konflik horisontal di tengah masyarakat.

Sebagaimana tragadi 9 tahun yang lalu, pasca upacara pengibaran HUT RMS di desa Kuda Mati (kampung Kristen) pada tanggal 25 April 2004 kemudian terjadi kerusuhan berupa bentrokkan antara warga Muslim dan Kristen di dalam kota Ambon.

Dalam peristiwa tersebut ratusan rumah milik warga muslim di kampung Waringin Ambon hangus dibakar oleh warga Kristen. Kerusuhan tersebut juga menyebabkan sekitar 28 warga muslim tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Dari insiden tersebut kemudian aparat keamanan menangkap puluhan orang pimpinan, kader dan simpatisan RMS yang terlibat dalam upacara HUT dan pengibaran bendera RMS.Salah satu dari pimpinan RMS yang ditangkap ketika itu adalah Sekjen Front Kedualatan Maluku (FKM)/RMS Moses Tuanakotta.

Pada sidang yang digelar di PN Ambon Moses Tuanakotta dijatuhi vonis 12 tahun penjara atas tuduhan makar. Dan pada tahun 2010 ia ternyata telah bebas dari penjara setelah mendapatkan remisi dan PB (pembebasan Bersyarat). Kini Moses Tuanakotta menetap di Desa Batu Meja Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. [AF]