JAKARTA (voa-islam.com) - Mantan Presiden Republik Indonesia B.J Habibie mengungkapkan, sistem yang baik, perlu juga didukung dengan kualitas iman dan takwa yang tinggi. Seorang saudagar, apalagi muslim harus bisa bersinergi dengan ajaran Islam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil.
"Saudagar itu pedagang yang memperhatikan nilai agama, dan diharapkan dalam keadaan dunia modern, di mana perangkat lunak, keras, dan pemikiran terjangkit pemikiran modern tetapi dapat membentuk saudagar dengan SDM terbarukan yang bernafaskan nilai Islam," ujarnya saat memberikan sambutan melalui rekaman pada Musyawarah Nasional (Munas) Pertama Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di gedung Rimbawan I, Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Habibie juga mengimbau saudagar-saudagar muslim yang tergabung dalam ISMI untuk bekerja dengan motto 5K seperti dicontohkan dalam motto kerja Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
"5K tersebut adalah, Kualitas bekerja, Kualitas berpikir, Kualitas berkarya, Kualitas Imtaq dan Kualitas kehidupan. Apabila dijalankan dengan baik makan 5K itu akan berdampak positif bagi Indonesia," tuturnya.
Dia juga memaparkan bahwa sebagai respon atas bertambahnya jumlah kelas menengah Indonesia dan juga mengakibatkan daya beli masyarakat meningkat maka proses peleburan Imtak, Iptek, dan lapangan kerja harus segera terjadi untuk mewujudkan SDM yang melambangkan bangsa yang berkualitas.
"Kita harus segera beralih produk dalam negeri, dan untuk mewujudkan hal itu diperlukan kualitas dari pembudayaan, pendidikan, dan lapangan kerja. Dan agar supaya tiap proses nilai tambah pribadi (SDM) di indonesia tepat sasaran, kita harus meningkatkan dengan 5K tersebut," pungkasnya.
Habibie yakin pendirian Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) akan berdampak positif bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. ISMI merupakan lahir dibidani oleh empat organisasi saudagar muslim yang berasal dari PBNU, Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan ICMI. [Ahmed Widad/Iwan Ahmad]