JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua FPI Depok, Habib Idrus Al-Gadri menduga ada keterlebatan oknum Pemkot Depok terkait pembongkaran tempat maksiat yang selalu ditunda-tunda.
Dari investigasi FPI, kafe dan warung remang-remang di daerah TPU Pondok Rangon, Harjamukti, Cimanggis Kota Depok, beromset besar. “Omset permalam kafe-kafe itu 20 juta,” kata Habib Idrus Al-Gadri, kepada voa-islam.com, Selasa (30/4/2013).
Bahkan, FPI mendapat informasi dari dalam, ada oknum pejabat Pemkot yang bermain.
“Kita malah dapat bocoran, sebenarnya kenapa tempat-tempat maksiat itu tidak bisa dihancurkan karena memang ada orang dalam Pemkot sendiri yang bermain,” ungkapnya.
Ia pun menuding Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail terlibat di dalamnya, lantaran membiarkan hal itu terjadi.
“Kalau sudah demikian, kita menduga bisa saja Nur Mahmudi terlibat, sebab tidak mungkin seorang Walikota tidak tahu,” tegasnya.
Bahkan, Habib Idrus mensinyalir sulitnya pembongkaran 27 kafe tempat maksiat yang berdiri diatas lahan 1,6 Hektare milik SMKN 3 Depok itu juga disebabkan setoran upeti yang mengalir ke kantong oknum pejabat Pemkot Depok. “Saya menduga mereka dapat upeti,” tandasnya. [Ahmed Widad]