View Full Version
Kamis, 02 May 2013

Pemerintah Indonesia Harus Berpikir Tiga Kali Gelar Event Miss World

JAKARTA (voa-islam.com) - Mengingat Indonesia merupakan negara yang berpopulasi muslim terbesar di dunia, maka wacana untuk mengadakan Miss World di Indonesia seharusnya berpikir tiga kali. Demikian dikatakan Ketua Muslimah Participant, Eka Shanty kepada voa-islam, saat ditemui di apartemennya di bilangan Jakarta Selatan.

“Yang saya ketahui, Miss World adalah suatu ajang pencarian bakat yang diselenggarakan oleh dunia internasional, lalu diadopsi di Indonesia. Kini, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah untuk mengadakan event internasional tersebut.  Padahal, ajang seperti itu tidak sesuai dengan nilai –nilai ketimuran Indonesia,” ujar Eka yang mengenakan jilbab itu.  

Eka Shanty tidak menafikan, ternyata banyak muslimah  yang pernah mengikuti ajang nasional, lalu bermimpi untuk menjadi bagian dalam ajang internasional, seperti Miss World. “Demi menghormati harkat dan martabat serta nilai-nilai yang dipegang orang  Indonesia, mestinya pemerintah Indonesia menolak untuk menjadi tuan rumah diselenggarakannya Miss World.”

Selain Miss World, ada ajang Internasional lain seperti Miss Universe. Apa itu Miss Universe? “Saya tidak tahu pasti secara jelas, tapi sebagai ilustrasi yang pernah saya baca, ajang Miss Univers itu sebuah ajang mengukur tubuh secara proporsional dengan tampil mengenakan bikini. Itulah bedanya dengan Miss World yang mengandalkan potensi, bakat dan sebagainya. Tapi apabila bakat disertai dengan tampilan pakaian yang seronok, tentu menjadi tidak lazim. Bukankah wanita bisa tampil bermartabat tanpa harus membuka aurat?”

"Kami telah melakukan penolakan ajang-ajang seperti itu dengan solusi, menyelenggarakan ajang wanita berprestasi dan bermartabat tanpa harus membuka aurat," ungkapnya. [desastian]


latestnews

View Full Version