View Full Version
Rabu, 08 May 2013

Kisah dari Garis Depan Relawan Indonesia di Gaza Palestina

Di Tengah Blokade Zionis Israel

Relawan Indonesia Terobos Kota Gaza

Oleh: Abdillah Onim

(Relawan Indonesia di Gaza Palestina)

GAZA (voa-islam.com) - Kondisi Gaza hingga kini masih diblokade oleh Zionis Israel sehingga berpengaruh ke kehidupan dan perekonomian warga Gaza. Bahan bakar langka, minyak goring, termasuk harga bahan makanan di Gaza menjadi sangat mahal.

Blokade yang dilakukan oleh Israel ke wilayah Gaza meraup keuntungan besar bagi pemerintah Israel. Karena hanya Israel yang bebas dengan mudah memasok bahan dari Israel menuju Gaza lewat pintu perbatasan antara Gaza-Israel yakni pintu perbatasan Karem Abo Saleem.

Penderitaan yang dialami oleh warga Gaza akibat ulah Zionis Israel, tidak menyurutkan relawan Indonesia Abdillah Onim yang aktifitasnya sebagai wartawan Indonesia di Gaza. Pada tanggal 1 April 2013 pukul 04.00 pagi waktu Kairo, Onim bersama istri asli Gaza Palestina dan putrinya Marwiayh FIlindo, keturunan Indonesia-Palestina, dengan penuh tawakal dan bermodal semangat melangkahkan kaki mencoba menerobos pintu perbatasan Rafah yaitu perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Dengan mengantongi selembar ‘surat sakti’ yaitu surat resmi yang diterbitkan oleh kementrian luar negeri Mesir dengan diseleksi oleh nasional security dan pengurusannya dibantu oleh kedutaan besar Indonesia di Kairo Mesir, sepanjang menempuh perjalanan dari Kairo menuju perbatasan Rafah, pengawalan ketat pun dilakukan oleh pihak keamanan Mesir dan para agen intelijen.

Sepanjang perjalanan dari Kairo ke perbatasan Gaza dan wilayah Mesir, ada 5 unit Panser yang bergantian melakukan pengawalan terhadap kami hingga sampai ke Rafah, pengawalan tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang muncul akibat kriminal yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal di sepanjang gurun pasir di wilayah Sinai dan wilayah terusan Suez.

Pada pukul 14.00 waktu Mesir, Onim dan keluarga diizinkan masuk ke kantor imigrasi Rafah, saat berada di kantor imigrasi dan sembari menunggu proses birokrasi, alhamdulillah tidak memakan waktu lama, pukul 14.20 proses administrasi di imigrasi Rafah selesai sehingga pukul 14.30 waktu Gaza Palestina Abdillah Onim bersama dengan anak istrinya tiba di Bumi Syam Gaza Palestina.

Keberangkatan Onim ke Gaza Palestina dengan dana pribadi dan keberangkatan serta keberadaan Onim di Gaza tidak membawa nama LSM atau NGO. Onim hanya bernaung di bawah lindungan Allah swt, keberadaan Onim di Gaza tidak lain hanya lillahi taala wa lil Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memperjuangkan hak-hak warga Palestina yang diinjak-injak oleh zionis Israel.

Selama tinggal di Gaza, Onim akan membuka peluang dan kesempatan sebesar-besarnya tanpa batas kepada seluruh LSM atau NGO bahkan pemerintah sekalipun yang membutuhkan tenaganya untuk membantu menjalankan program atau misi mereka di Gaza Palestina secara cuma-Cuma, karena hanya ridha Allah Ta’ala yang Onim harapkan.

Onim mengajak dan menyerukan kepada rakyat Indonesia khususnya umat Islam di Indonesia marilah kita bersama-sama ambil bagian untuk menolak dan mengecam tindakan Zionis Israel yang semena-mena melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Gaza, Palestina. Karena pelanggaran HAM terbesar didunia yaitu terjadi di Gaza Palestin yang dilakukan oleh zionis Israel.

Perjuangan dan dakwah Onim selama hidup di dalam kota Gaza Palestina hanya melalui media cetak dan media elektronik dengan menyiarkan informasi terkini.

Baru berada 2 hari di Gaza, sudah beberapa kali Israel melontarkan roket ke wilayah Gaza yang menewaskan 1 warga Gaza yang bernama Haisyam berasal dari Rafah Gaza Selatan dan melukai 2 orang lainnya.

Namun demikian, Onim bertekad untuk tinggal dan menetap di Gaza Palestina. Ia memohon doa dan dukungan  karena memiliki niat besar dan bertekad serta hanya berharap kepada Allah Ta’ala agar kelak dapat membangun rumah di Gaza Palestina untuk dijadikan tempat bernaung Onim dan keluarga.

Insya Allah rencananya Onim akan membangun rumah diatas lahan seluas 400 meter persegi yang diberikan gratis dan secara cuma-cuma oleh ayah mertua Onim dan dari Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah.

Semoga Allah Ta’ala memudahkan dalam merealisasikan niat Onim yang nantinya sebagian dari rumah tersebut akan difungsikan dan dimanfaatkan sebagai markaz tahfizhul Qur’an atau tempat menghafal Qur’an bagi anak fakir miskin dan yatim di Jabalia Gaza bagian utara sebagai inti dari aktifitas istri Abdillah Onim. Ghazzah turahibbikum ya ayyuhal Muslimin. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version