Lutfi A. Tamimi: LPOI Ucapkan Terima Kasih atas Kerja Sama BNPT

JAKARTA (voa-islam.com) - Sekretaris Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam Se-Indonesia (LPOI), Lutfi A. Tamimi menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penyelenggaraan dialog bersama Ormas-ormas Islam.

Lutfi menyampaikan bahwa acara Dialog Ormas-ormas Islam Dalam Mempertahankan NKRI ini semata-mata dilakukan karena Allah.

“Wallahi, demi Allah yang umur kita, nyawa kita berada di tanganNya, kami mengadakan diskusi ini liwajhillah, wa lillah, wa fillah, wa jumhuriyatil Indonesia. Kami mengadakan dialog ini hanya untuk Allah, untuk jalan Allah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Lutfi A. Tamimi di hadapan ratusan tokoh-tokoh Ormas Islam di Sahid Hotel, Candi Singosari, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2013).

...Kita bukan bangsa Libya, Suriah, Mesir yang dikatakan Arab spring, no way! Pemerintahan itu akan selesai sampai 2014...

Lutfi juga menegaskan akan mendukung pemerintahan SBY hingga akhir masa jabatannya pada 2014 mendatang. Ia tak ingin terjadinya revolusi sebagaimana negara-negara Arab.

“Seperti yang kami janjikan kepada bapak Presiden bahwa NKRI tidak boleh dipecah belah, apa pun. Kita bukan bangsa Libya, Suriah, Mesir yang dikatakan Arab spring, no way! Pemerintahan itu akan selesai sampai 2014. Kecuali, kalau melanggar konstitusi, Pancasila dan lain-lainnya,” ungkapnya.

...Terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang telah bekerja sama dengan Lembaga Persahabatan Ormas Islam...

Selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada BNPT, LPOI juga membuka kerjasama dengan siapa pun, termasuk dengan kementerian yang ada di Indonesia.

“Dialog ini akan terbuka dan insya Allah, biidznillah, akan kita teruskan lagi nanti. Terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang telah bekerja sama dengan Lembaga Persahabatan Ormas Islam. Dan kami membuka pintu kepada siapa pun, kementerian di Negara Republik yang kita cintai ini,” tutupnya. [Ahmed Widad]