JAKARTA (voa-islam.com) – Jika pada umumnya budaya Nahdliyyin (warga NU) adalah orang-orang yang bersikap santun terhadap Kyai atau ulama, namun sikap berbeda justru ditunjukkan oleh Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU itu sendiri.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dengan gegabah menuduh KH. Abu Bakar Ba’asyir sebagai Khawarij. Ia bahkan menuding ulama yang telah aktif berdakwah sejak era orde lama itu tidak paham substansi Al-Qur’an.
“Ya seperti saya singgung tadi hafal Qur’an tapi tidak pada substansinya. Karena tidak paham Islam secara substansif pahamnya cuma hafal Qur’an di bibir saja,” kata Said Aqil di sela-sela Dialog Ormas-ormas Islam dalam Mempertahankan NKRI di Sahid Hotel, Jakarta Pusat, pada Sabtu (11/5/2013).
...Karena tidak paham Islam secara substansif pahamnya cuma hafal Qur’an di bibir saja
Saat ditanya wartawan apakah ustadz Abu Bakar Ba’asyir termasuk sebagai kelompok Khawarij? Tanpa tedengan aling-aling ia pun membenarkannya.
“Lha iya itu. laa hukma ‘alallah (tidak ada hukum kecuali Allah), jadi hukum maunya di Qur’an saja dia. Banyak sekali hukum yang tidak ada di Qur’an. Narkoba, sabu-sabu apa ada di Qur’an? Ya tidak ada,” ucap Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini.
Menanggapi hal itu, Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Wilayah Jakarta, ustadz Nanang Ainur Rofiq dengan tegas membantahnya. Bahkan ustadz Ainur Rofiq balik menuding Said Aqil sebagai seorang pendusta. [Ahmed Widad]