JAKARTA (voa-islam.com) – Sangat disayangkan kehadiran Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam sebuah pertemuan tokoh Yahudi sedunia. Din yang berada di Hongaria, sejak 5-7 Mei 2013 lalu diundang untuk menyampaikan pidato di World Jewish Congress di Budapest, Hongaria. Hal itu diakui Din saat memberi sambutan dalam peresmian Media Center di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (13/5) siang.
“Beberapa waktu lalu, saya berada di Budapest, Hongaria, untuk menghadiri Kongres Yahudi se-Dunia. Saya coba antisipasi, bila terjadi pro-kontra tentang kehadiran saya dalam Kongres Yahudi se-Dunia. Setelah saya menjelaskan tentang ajaran Islam kepada kaum Yahudi, Alhamdulillah tidak ada reaksi. Pintar-pintarnya media center,” kata Din di depan para jurnalis dan tamu yang hadir.
Dikatakan Din, “Orang Yahudi itu ternyata hebat. Dalam kongres tersebut, banyak tokoh-tokoh Yahudi se-dunia hadir, termasuk pengusaha-pengusahanya. Bahkan kami menginap di sebuah hotel milik Yahudi. Yang menarik, headline koran local telah memberitakan konferensi Yahudi se-Dunia tersebut. Meski sebelumnya ada demontrasi Anti Semith, namun aksi itu bisa dicounter,” ujar Din bangga.
Din, merupakan satu-satunya pembicara Muslim dalam kongres para tokoh Yahudi itu. Din mengaku gembira bisa menjelaskan pandangan Islam kepada penganut Yahudi. Din, yang tampil pada sesi tentang Freedom of Religious Practices berdampingan dengan President of Bishop Conference of Europe, Chief Rabbi of Ukraine, dan Prof Choel Meyer dari New York.
Dalam pidatonya, Din menjelaskan perspektif Islam tentang kebebasan beragama dan perlunya hidup berdampingan secara damai dalam prinsip bagimu agamamu, bagiku agamaku.
"Yahudi, Kristen, dan Islam, sebagai tiga agama samawi atau Abrahamic religions perlu semakin mendekat dan hidup berdampingan secara damai, serta mengembangkan kerja sama peradaban untuk kemanusiaan," ujarnya.
Selama berada di Hongaria, Din mengaku diterima oleh President Central European University untuk jajaki kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah.
Klarifikasi Din Syamsuddin
Usai meresmikan Media Center dan Indonesia Journalist Forum (IJF) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, Ketua Umum PP Muhammadiyah kepada wartawan menjelaskan dirinya telah lama menjalin hubungan internasiol dan bergaul dengan masyarakat dunia.
“Sebagai President of ACRP dan Co-President of WCRP, atau tokoh agama se-Asia dan Dunia, saya telah berhubungan dengan para pemimpin agama dari semua agama, termasuk Yahudi, Kristan, dan Islam. Ketiga agama itu merupakan agama samawi atau Abrahamic religions. Karena itu ketiga agama itu perlu saling mendekat dan hidup berdampingan secara damai, serta mengembangkan kerja sama peradaban untuk kemanusiaan,” jelas Din.
Diatakan Din, banyak permasalahan dunia terkait tiga agama samawi ini. Seperti persoalan Palestina – Israel maupun Islam - Barat. Saya punya obsesi ketiganya harus duduk bersama untuk perdamaian.
“Mereka (kaum Yahudi) itu powerfull di bidang politik, ekonomi, bisnis, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Saya merasa mendapat kehormatan untuk hadir dalam kongres Yahudi se-Dunia tersebut. Dan saya hanya satu-satunya tokoh muslim yang bicara dalam kongres itu. Saya menyampaikan pandangan Islam di depan kaum Yahudi, itu kan menarik. Bagi saya inilah kesempatan kita untuk berdakwah,” ungkap Din.
Saat ditanya wartawan, apakah kehadirannya dalam Kongres Yahudi se-dunia itu mencederai umat Islam, khususnya bangsa Palestina yang dijajah oleh negara Yahudi Zionis Israel? Dengan suara agak meninggi, Din mengatakan, “Apanya yang mencederai? Siapa yang kontroversial? Kita menjelaskan agama kita kan bagus,” jelas Din memberi klarifikasi.
Din mengimbau, umat Islam hendaknya memandang secara objektif, jernih dan cerdas. Ketika saya sampaikan tentang Islam dan ayat Al Qur’an, mereka bisa memahami. Ia juga menjelaskan, Islam bisa hidup berdampingan secara damai, saling taaruf (saling mengenal) dan lakum dinukum waliyadin.
Lebih lanjut Din menjelaskan, kaum Yahudi merasa tidak memiliki kebebasan beragama. Di negara Eropa, misalnya, kaum Yahudin tidak boleh disunat. Saat ditanya, apakah anda telah difasilitasi Yahudi? “Tentu saja difasilitasi, mereka kan mengundang saya. Sebagai Presiden tokoh agama se-Asia dan se-Dunia masa saya tidak mau berdialog. Dalam pergaualan dunia, kita tidak boleh picik. PP Muhammadiyah sendiri telah melakukan kerjasama di bidang pendidikan dengan negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan negara Barat lainnya."
Di Budapest, Hongaria, Din mengaku melakukan pertemuan di kamar hotel nya menginap dengan President Central European University untuk jajaki kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah. Juga bertemu dengan Wakil Menlu Hongaria, untuk melakukan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan serta bidang lainnya. [desastian]