KENDAL (voa-islam.com) – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itu mungkin sebuah pepatah yang pas buat Kussteyorini, istri dari Purnawan Adi Sasongko alias Iwan sasongko yang “diculik” Densus 88 Anti Teror pada Rabu petang (8/5/2013) saat Iwan sedang melaksanakan shalat magrib.
Bagaimana tidak, suami yang diharapkan menjadi tulang punggung keluarga untuk menafkahi dirinya dan ketiga buah hatinya diculik Densus 88 yang saat itu tanpa adanya keterangan yang jelas penyebab ditangkapnya Iwan, dan juga tanpa surat penangkapan.
Tak hanya surat penangkapan, surat penyitaan barang-barang pada waktu itu juga tak ada sama sekali. Beberapa barang berharga seperti laptop, HP dan uang puluhan juta raib entah kemana ketika Densus 88 menggeledah da mengambil barang-barang yang ada dirumahnya.
Bu Rini menjelaskan bahwa uang puluhan juta tersebut adalah uang dari Jamsostek, hasil ternak kambing dan pesangon dari Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal tempat dimana Iwan Sasongko sebelumnya bekerja. Iwan keluar dari RSI Kendal pada bulan lalu dan hendak berwirausaha.
Sedianya, uang tersebut akan dipergunakan Iwan dan istrinya untuk modal usaha membuka Apotik yang berada di pertigaan Karanganom, Kelurahan Karanganom, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal dan untuk tambahan peternakan kambing yang sebelumnya telah dia rintis.
...Kemarin dirumah ada uang pesangon dari RSI kurang lebih 15 jutaan. Ada uang dari Jamsostek sekitar 14 juta lebih, tapi saat saya masuk rumah ini pada Rabu malam setelah diungsikan kerumah tetangga (oleh Densus -red), kondisi rumah sudah acak-acakan. Dan uang tersebut juga sudah tak ada lagi...
“Kemarin dirumah ada uang pesangon dari RSI kurang lebih 15 jutaan. Ada uang dari Jamsostek sekitar 14 juta lebih, tapi saat saya masuk rumah ini pada Rabu malam setelah diungsikan kerumah tetangga (oleh Densus -red), kondisi rumah sudah acak-acakan. Dan uang tersebut juga sudah tak ada lagi,” kata Bu Rini kepada voa-islam.com sambil menagis pada Minggu (12/5/2013).
Dirinya juga membantah jika suaminya adalah seorang perampok sebagaimana tuduhan Densus 88 dan yang selama ini diberitakan media massa. Dirinya menjelaskan bahwa Iwan Sasongko orangnya kalem dan tak pernah keluar rumah lebih dari satu malam. Kalaupun keluar rumah hingga menginap, Iwan pasti memberitau dirinya.
“Tidak betul itu (jika Iwan perampok -red). Mas Iwan kalau keluar rumah dan sampai menginap selalu bilang mau pergi kemana. Uang yang ada dirumah itu rencananya untuk membuka Apotik dipertigaan sana (pertigaan Karanganom yang tak jauh dari rumah kontrakan Iwan -red),” paparnya.
Sementara itu, menurut Pak Nomo, warga Weleri yang juga bekerja di RSI Kendal membenarkan bahwa Iwan pernah bekerja di RSI Kendal. Tapi karena ingin membuka usaha sendiri yaitu peternakan kambing dan membuka apotik, maka Iwan memutuskan untuk keluar dari RSI Kendal.
“Dia sebelumnya kerja di RSI, lalu dia keluar dan ternak kambing. Jadi sehari-harinya ya gak ada yg mencurigakan karena dia itu orangnya terbuka sama siapa saja,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Iwan Sasongko diculik Densus 88 saat sedang shalat magrib bersama anak pertamanya, Hasan. Sebelum Iwan dibawa Densus 88, istri Iwan dan ketiga anaknya disuruh keluar karena Densus 88 hendak menggeledah rumahnya untuk mencari barang bukti. [Khalid Khalifah]