Keluarga Nuim: Barang Bukti Yang Disita Densus 88 Bisa Saja Direkayasa

SOLO (voa-islam.com) – Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Rabu (15/5/2013) melakukan penggeledahan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah Qomasu Nuawiyah Arob Ba’asyir alias Nuim, aktivis Islam yang diduga teroris di kampung Padangan, kelurahan Joyotakan Rt 03 Rw 04, kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah.

Densus 88 dalam penggeledahan siang itu menemukan dan membawa beberapa barang bukti diantaranya sarung senjata, Majalah Sabili, buku-buku Islam berjudul Islam Arab dan Yahudi Zionis, Jihad dan Terorisme, Melawan Kafir Yahudi, Salibis tunggangi SBY, beberapa potongan pipa peralon, satu ikat kepala bertuliskan “Freedom Palestina”, lima VCD tanpa cover, dan beberapa kabel tiga warna.

Menurut pihak keluarga yang diwakili Muhammad Fauzi Ba'asyir, barang bukti yang disita Densus 88 dari rumah saudaranya itu tidak serta merta bisa menjadi pembenaran dan menyimpulkan bahwa Nuim Ba’asyir terkait tindak pidana terorisme.

“Buku-buku itu kan bisa dibeli di pasaran. Sedangkan, benda-benda itu biasa didapati di rumah-rumah warga pada umumnya. Lagian benda-benda tersebut juga tidak disembunyikan,” katanya kepada awak media, Rabu (15/5/2013).

Pria yang biasa disapa Ujik ini mengatakan, gulungan kabel yang diklaim Densus 88 untuk merakit bom sepengetahuan dirinya dibeli Nuim untuk memperbaiki saluran listrik di rumah. Namun tidak menutup kemungkinan, ada beberapa kabel yang malah di rekayasa dengan di letakkan dirumah Nuim agar bisa menjadi barang bukti.

Adik kandung Nuim ini menambahkan bahwa peralon yang diambil Densus 88 itu sebenarnya peredam senapan angin yang sudah rusak. Sedangkan sarung pistol yang ditemukan Densus 88 itu dibeli Nuim dari pasar barang bekas dan sudah jadi mainan keponakannya.

“Itu tadi kan ditemukan di kotak mainan anaknya (Nuim -red). Kalau CD dan buku-buku yang disinyalir berkaitan dengan tindak terorisme, itu tidak benar,” tegasnya. [Khalid Khalifah]