SOLO (voa-islam.com) – Kehilangan barang-barang berharga saat Densus 88 menggeledah rumah aktivis Islam yang diduga sebagai teroris ternyata tidak hanya terjadi pada keluarga Purnawan Adi Sasongko alias Iwan yang diculik “pasukan burung hantu” di kecamatan Rowosari, kabupaten Kendal, Rabu (8/5/2013) petang.
Iwan, yang pada bulan lalu memutuskan keluar dari RSI Kendal tempat dirinya bekerja mendapat pesangon sekitar 15 jutaan dan dari Jamsostek sekitar 14 juta lebih. Uang puluhan juta tersebut sedianya akan digunakan Iwan dan istrinya untuk membuka apotik di pertigaan Karanganom kecamatan Weleri, Kendal.
Kali ini giliran Ibrahim Sungkar yang bernasib sama. Ibrahim yang ditangkap Densus 88 di perempatan tanggul Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2013) pagi kehilangan dua puluh kantung plastik (liter) susu kambing etawa di lemari es yang tak jauh dari kandang kambing miliknya.
...Ibrahim kehilangan dua puluh kantung plastik susu kambing etawa di lemari es yang berada di dekat kandang kambing. LUIS berfikir ini tidak mungkin dilakukan oleh kambing sebagai pihak yang mencuri apalagi bisa membuka plastik lalu meminumnya...
Hal ini diungkapkan Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono setelah menemui istri Ibrahim, Nur Rahmah. Susu kambing tersebut adalah usaha kecil-kecilan milik Nur Rahmah untuk membantu suaminya yang berprofesi sebagai peternak kambing.
“Ibrahim kehilangan dua puluh kantung plastik susu kambing etawa di lemari es yang berada di dekat kandang kambing. LUIS berfikir ini tidak mungkin dilakukan oleh kambing sebagai pihak yang mencuri apalagi bisa membuka plastik lalu meminumnya,” kata Endro kepada voa-islam.com pada Jum’at (17/5/2013).
Selain susu kambing etawa, lanjut Endro, Ibrahim juga kehilangan empat lirang pisang dan empat kaleng susu yang biasa dikonsumsi oleh anak-anaknya. Kepada LUIS, Nur merasa bingung. Pasalnya, disekitar rumahnya tidak ada monyet, tapi pisang yang ada didalamnya rumahnya ternyata bisa hilang.
...Istrinya juga heran, mengapa empat lirang pisang dan empat kaleng susu anaknya juga hilang didalam rumah saat penggeledahan?...
“Istrinya juga heran, mengapa empat lirang pisang juga hilang didalam rumah? Ia menjelaskan bahwa disekitar kampung sini tidak ada kera yang berkeliaran. Sementara ketika penggeledahan, dirinya (Nur Rahmah -red) dilarang masuk ke rumah. Ia juga menambahkan bahwa susu putih anaknya sebanyak empat kaleng juga hilang,” tambahnya.
Tetangga Ibrahim, Mulyani juga mengalami kerugian harta benda meski keluarganya tidak ada yang diduga sebagai teroris dan terkait dengan aksi terorisme. Pasalnya, saat menggeledah rumah Ibrahim, rumah Mulyani juga ikut diacak-acak oleh Densus 88.
“Mulyani, tetangga Ibrahim kepada LUIS mengatakan bahwa rumahnya berantakan ikut digeledah. Kasur berantakan dan lemarinya rusak, tempat tidur neneknya juga morat-marit,” ujarnya.
Panangkapan, Penggeledahan, Penyitaan Tanpa Surat Resmi
LUIS dan TPM Jawa Tengah yang ditunjuk Nur Rahmah untuk membantu mengawal proses hukum suaminya menyesalkan dan mengecam tindakan Densus 88 yang tidak mengindahkan prosedur dalam penangkapan dan penyitaan barang-barang. Sebab, saat menggeledah rumahnya, Densus 88 tidak menunjukkan surat penangkapan dan penyitaan barang-barang.
...Sekitar pukul 10 pagi aparat dari Kepolisian mendatangi rumah Ibrahim Sungkar. Istri lalu menangis ketakutan karena banyaknya aparat bersenjata datang kerumah kontraknnya...
“Sekitar pukul 10 pagi aparat dari Kepolisian mendatangi rumah Ibrahim Sungkar. Istri lalu menangis ketakutan karena banyaknya aparat bersenjata datang kerumah kontraknnya. Kemudian Istri meminta kepada Anis Priyo Anshori SH dari TPM Jateng dan LUIS untuk mendampingi Penggeledahan dan Penyitaaan,” papar Endro.
Akhirnya Ali Fahrudin SH yang diutus Anis, mendampingi Nur dalam penggeledahan mulai pukul 10.30 hingga 12.15 WIB. Keterangan dari Nur Rahmah menyebutkan bahwa Densus 88 menyita potassium, pisau potong, HP, pedang untuk menyembelih kambing dan uang sebesar 400 ribu.
Menurut Ali dan Anis bahwa saat penangkapan, penggeledahan, penyitaan Densus 88 telah berbuat tidak prosedural. Karena Densus 88 tidak menyertai surat penangkapan maupun penyitaan, juga tidak tangkap tangan terhadap Ibrahim. Hal ini disayangkan oleh TPM dan LUIS karena hal itu sering dilakukan Pasukan elit Polri saat penangkapan. [Khalid Khalifah]