View Full Version
Senin, 20 May 2013

Ust Fadzlan Bantah The Sydney Morning yang Beritakan Santri Tertekan

BEKASI (voa-islam.com) – Ketua AFKN ( Al Fatih Kafah Nusantara) Ustadz Fadzlan Garamatan membantah tuduhan media Australia The Sydney Morning Herald (SMH) yang memberitakan bahwa AFKN melakukan tekanan terhadap santrinya selama pembinaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, artikel berjudul “They’re taking our children”, menyebut lembaga dakwah AFKN sebagai kelompok radikal, dan menuduh anak-anak yang dididik oleh AFKN berada dalam kondisi tertekan.Menanggapi hal tersebut, Ustadz Fadhlan Garamatan hanya tersenyum dengan menjawab dengan ramah.

“Tidak benar ada anak-anak yang dibina oleh AFKN merasa tertekan. Program dakwah yang dilakukan AFKN disesuaikan dengan kurikulum nasional,  bahkan kurikulum yang ditawarkan Departemen agama,”ungkapo Ustadz Fadzlan kepada wartawan disela-sela Seminar sehari “Dai Tangguh: Sukses Membangun dan Menyelematkan Nuuwar Menuju Peradaban” di Bekasi.

Ustadz Fadzlan mengatakan, setiap santri atau mahasiwa yang dibina oleh AFKN selalu diperlakukan seperti anak atau saudara sendiri. “Apa yang kita ajarkan kepada mereka Insya Allah adalah nilai-nilai tauhid,” ujarnya.

Jadi apa yang ditulis dan dituduhkan The Sydney Morning Herald itu hanya menjadi promosi gratis bagi AFKN, sehingga masyarakat lebih mengenal AFKN. “Saya mengucapkan terima kasih kepada mereka,” tandas ustadz Fadzlan.

Dalam seminar tersebut, Ustadz Fadzlan mengatakan, dakwah tidak bisa berjalan dengan baik jika para dai yang membawa dakwah Islam tersebut tidak tangguh dalam membina umat. Dalam rangka dakwah itulah, AFKN  membekali para binaan mereka menjadi dai yang tangguh dalam membina umat khususnya di wilayah Nuu Waar atau Irian.

“Kami ingin membekali para santri dan para mahasiswa binaan kami menjadi dai yang tangguh, sehingga pada saat Ramadhan nanti mereka semua akan kita kembalikan ke kampung halamannya di Nuu Waar untuk berdakwah. Ada 31 kabupaten di wilayah Nuu Waar dan kita akan kerahkan 250 binaan kita yang ada di luar Papua untuk berdakwah di sana," tandas ustadz Fadzlan yang juga aktif di Majelis Intelektua dan Uama Muda Indonesia (MIUMI). [desastian]

 

 

latestnews

View Full Version