JAKARTA (voa-isam.com)- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah pertemuan dengan PP Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Selasa (21/5) untuk mencari dukungan politik di tengah anjoknya citra PKS. Pertemuan itu, disebut dalam rangka bertukar pikiran terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Organisasi Masyarakat.
Dalam pertemuan PKS-Muhammadiyah, Presiden PKS Anis Matta menyampaikan tentang gagasan membentuk forum legilasi bersama."Saya kira kita perlu mendorong partai-partai Islam khususnya ormas Islam dalam bidang legislasi menyangkut kepentingan kita sebagai umat. Perlu forum legilasi bersama antara papol Islam dan ormas Islam," kata Presiden PKS Anis Matta.
Menurut Anis, forum legislasi itu penting untuk membahas setiap Rancangan Undang-undang terutama usulan pemerintah, sehingga sesuai dengan harapan umat. Anis secara spesifik mengajak tim legilasi di Muhammadiyah dan PKS untuk melakukan pembahasan bersama atas beberapa RUU yang mendapat sorotan dan merugikan bangsa dan negara. "Tim legislasi ada tinggal kita bertemu antara dua tim dari Muhammadiyah dan PKS ini. Baru kemudian mengajak ormas-ormas lain," ucapnya.
Kunjungan PKS ke Ormas besar PP Muhammadiyah ditanggapi pengamat Politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat. Dikatakan, PKS ingin meng-counter isu yang selama ini menjatuhkan PKS serta mencari dukungan masyarakat.
Lanjutnya, kunjungan PKS ke Muhammadiyah memiliki arti bahwa PKS ingin mencari simpati dan empatik dari masyarakat Islam maupun massa Muhammadiyah yang kaget dengan kasus hukum yang menimpa mantan presiden PKS.
"Di tataran elite langkah ini efisien karena menandakan adanya bentuk dukungan dari Muhammadiyah ke PKS. Apalagi dicover sama media dan dilihat oleh masyarakat. Tapi ketika fakta hukum yang bicara, semua akan percuma" ujarnya. [desastian]