View Full Version
Rabu, 22 May 2013

Umat Islam Jangan Surut Desak Pembubaran Densus 88

JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam (LKPSI) Fauzan Al-Anshari menilai operasi beruntun yang dilakukan Densus 88 belakangan ini adalah serangan balik untuk menunjukkan eksistensi Densus 88 yang beberapa waktu lalu didesak untuk dibubarkan.

Ustadz Fauzan menilai Densus 88 yang kerap bertindak melanggar HAM itu ternyata tetap nekat memerangi umat Islam.

“Densus ingin menunjukkan bahwa kamilah yang sekarang ini tidak bisa disentuh. Karena sejak tahun 2003 tidak ada seorang pun anggota Densus yang menyalahgunakan wewenang dihukum,” kata ustadz Fauzan Al-Anshari kepda voa-islam.com, Senin (20/5/2013).

Faktanya, sampai detik ini seluruh korban penembakan Densus 88 itu semuanya Muslim, tak ada satu pun yang beragama Kristen. Padahal Undang Undang No. 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan terorisme sendiri mengamanahkan tak boleh adanya diskriminasi.

“Tidak ada satu pun orang yang ditembak Densus 88 itu selain orang Muslim. Ini bukti Undang Undang ini abuse of power, sudah disalahgunakan oleh Densus 88 untuk orang Islam saja. Ini kesalahan fatal dan seharusnya bisa digugat,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa drama penyergapan oleh Densus 88 di Bandung dan rentetan penangkapan yang masih terus berlangsung sebagai serangan balik dan pengalihan opini agar upaya pembubaran Densus 88 menjadi surut.

“Setiap operasi Densus itu kan sejalan dengan pengalihan isu. Disaat pemerintah atau Densus itu terpojok mereka akan membuat serangan balik. Ini pengalihan opini sehingga upaya pembubaran itu menjadi surut,” tandasnya.

Untuk itu, menurut ustadz Fauzan seharusnya umat Islam tak perlu surut. Justru hal ini merupakan momen untuk terus menggalang dukungan massa untuk membubarkan Densus 88.

“Ini sayang sekali, mengapa kita tidak melanjutkan demo dengan besar-besaran, supaya opini terus mengarah kepada pembubaran Densus 88,” tutupnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version