View Full Version
Rabu, 22 May 2013

Nasehat Ustadz Fauzan Al-Anshari untuk PKS

JAKARTA (voa-islam.com) - Seperti halnya obat, pada umumnya kritikan dan nasehat itu amat pahit dirasakan. Namun demi kebaikan sudah seharusnya hal itu diterima dengan lapang dada agar dapat diambil hikmahnya.

Demikian pula nasehat dan kritikan yang disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam (LKPSI) Fauzan Al-Anshari kepada Partai Keadilan Sejahter (PKS).

Pimpinan pondok pesantren tahfizh Ansharullah itu menilai PKS tak mempergunakan nikmat kekuasaan selama ini untuk memperjuangkan hukum Allah.

“Allah sudah memberinya kekuasaan, sudah member fasilitas tetapi tidak digunakan untuk menegakkan hukum Allah Ta’ala. Sejak tahun 1999 saya tidak melihat PKS memperjuangkan tegaknya hukum Islam, maka Allah mencabut semua kenikmatan itu atas apa yang mereka lakukan,” kata ustadz Fauzan Al-Anshari kepada voa-islam.com, Senin (20/5/2013).

Ustadz Fauzan mengungkapkan PKS yang menggunakan simbol dakwah menjadi lebih berat posisinya dibanding dengan partai sekuler yang kadernya terbelit kasus korupsi.

Apalagi yang diduga terlibat korupsi dan ditangkap KPK justru pucuk pimpinan PKS sendiri, ini merupakan suatu pukulan telak bagi umat Islam.

“Kalau ada pimpinan partai Islam yang ditangkap oleh KPK itu kan merupakan satu pukulan telak, sebab ini belum ada dalam sejarah kepartaian di Indonesia,” ungkapnya.

Maka sudah selayaknya PKS segera bertaubat. Meskipun hal itu sebelumnya pernah disampaikan Presiden PKS yang baru, Anis Matta, namun menurut Fauzan seruan taubat yang dimaksud adalah kembalinya PKS kepada jati dirinya yakni berdakwah menegakkan syariat Islam.

“Sayang sekali jika PKS sekarang tidak mengambil kesempatan untuk bertaubat kepada Allah dan kembali kepada jati dirinya,” tegasnya.

Di akhir nasehatnya, ustadz Fauzan juga mengetuk hati para elit PKS agar menyatakan permohonan maaf kepada umat Islam atas segala kesalahan yang terjadi selama ini.

“Jelas, karena mereka mengatasnamakan dakwah dan slogannya partai bersih, tapi kenapa demikian? Maka jelas mereka harus minta maaf,” tutupnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version