Jakarta (voa-islam.com) Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid memastikan dua anggota FPKS yaitu Fahri Hamzah dan Nasir Djamil kembali ke Komisi III. "Fahri dan Nasir akan kembali bertugas di Komisi III", ujar Hidayat ketika dihubungi wartawan Rabu, (22/5).
Hidayat menegaskan, bahwa rotasi menjadi hal lumrah di PKS. Rotasi menjadi kebijakan rutin fraksi setiap memasuki masa awal sidang. Menurutnya rotasi juga terjadi di komisi lain dan sejumlah badan kelengkapan DPR. "Ini hal biasa", tegas Hidayat.
Fahri Hamzah anggota Komisi VI dan Nasir Djamil di Komisi VIII. Sekarang di Komisi terdiri Almuzzamil Yusuf (Wakil Ketua Komisi III), Bukhori Yusuf, Adang Daradjatun, dan Aboebakar al-Habsy.
Memang, Fahri Hamzah di kenal tokoh PKS yang paling vokal terhadap KPK, dan bahkan di zaman KPK di pimpin oleh Busyro Muqaddas, di mana dengan sangat lantang Fahri menuntut pembubaran KPK.
Sekarang saat PKS dibelit kasus impor daging yang melibatkan Ahmad Fathanah dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishak, kembali Fahri Hamzah memainkan perannya yang sangat dominan, dan nampak berbagai pernyataan yang sangat lantang terhadap KPK. Kritikannya terhadap terasa sangat tajam. Terutama saat terjadi penyitaan mobil Luthfi Hasan Ishak di kantor DPP PKS. Bahkan, PKS sempat mengadukan Juru Bicara KPK Johan Budi kepada Bareskrim Mabes Polri.
Kasus Impor Daging Sapi dan Perempuan
Kasus dugaan impor daging sapi benar-benar peristiwa yang sangat luar biasa, dan berdampak sangat luas, terutama relasi antara fihak perusahaan pengimpor daging PT Indoguna dengan sejumlah elite PKS, seperti Luthfi, Hilmi Aminuddin, Mentan Suswono, dan Ahmad Fathanah.
Tentu, kasus impor daging yang membuat sangat miris, dan memunculkan sejumlah perempuan, dari anak ingusan (SMK), sampai sejumlah artis, model, sampai para penyanyi dangdut. Menurut PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan), terdapat aliran dana ke sejumlah perempuan yang jumlah mencapai 45 orang. Sungguh sangat luar biasa.
Terakhir terungkap mantan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishak mempunyai hubungan dengan dengan seorang perempuan yang masih berstatus pelajar SMK, yang dipanggil Darin Mumtazah. Darin sudah dua kali tidak memenuhi panggilan KPK. Entah apa status hubungan antara mantan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishak dengan Darin Mumtazah?
Nampaknya, para elite PKS dalam hal perempuan bersaing dengan Eyang Subur atau Soekarno. Sungguh sangat luar biasa dalam blantika politik nasional, bagaimana partai dakwah bisa berubah menjadi pemuja syahwat dan duniawi. af/rpbk.