JAKARTA (voa-islam.com) - Ustadz Abu Bakar Ba’asyir membantah tuduhan Kepala BNPT Ansyaad Mbai yang menyatakan buku Tadzkiroh yang ditulisnya sebagai sumber radikalisme dan terorisme.
Menurut ustadz Abu Bakar Ba’asyir Ansyaad Mbai adalah orang bodoh yang tidak mengerti Islam sehingga tak mampu memahami isi bukunya dengan baik.
“Pernyataan Ansyaad Mbai adalah pernyataan ngawur dan fitnah. Tujuannya untuk memecah belah umat Islam. Ansyaad Mbai adalah orang bodoh tidak mengerti Islam sehingga tidak mungkin bisa memahami buku saya itu dengan benar,” kata ustadz Abu Bakar Ba’asyir saat dibesuk para aktivis Islam, Kamis (16/5/2013).
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir pun menampik tudingan Ansyaad Mbai bahwa semua orang di luar JAT adalah thaghut kafir.
“Vonis saya tentang thaghut (kekafirannya) berdasarkan hukum Allah, bukan dari akal saya dan tidak ada hubungannya anggota JAT atau bukan,” ungkap ulama sepuh yang kini menjalani vonis zalim di sel Super Maximum Security LP Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
...Saya mencurigai semua ucapan Ansyaad Mbai untuk menarik dolar dari Amerika sehingga ada istilah di negeri ini No Terrorism no Dollar
Ia menjelaskan bahwa yang berhak memvonis kafir hanya Allah, sementara dirinya tak berhak untuk menilai beriman atau tidaknya seseorang.
“Yang berhak menilai seseorang itu beriman atau kafir hanya Allah, saya tidak ada hak sedikitpun untuk menilai seseorang beriman atau kafir berdasarkan akal saya,” tutur Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) ini.
Ia pun mencurigai fitnah yang selalui dilontarkan Ansyaad Mbai demi meraup dollar. Namun demikian ia masih berharap agar Ansyaad Mbai segera bertaubat.
“Saya mencurigai semua ucapan Ansyaad Mbai untuk menarik dolar dari Amerika sehingga ada istilah di negeri ini no terrorism no dollar. Saya berharap Ansyaad Mbai bertaubat dari hobinya memfitnah orang Islam,” tandasnya. [Ahmed Widad]