JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menyatakan bahwa JAT begitu prihatin dengan kondisi bangsa ini. Namun yang amat disesalkan umat Islam yang telah berjuang memerdekakan negeri ini justru menjadi kambing hitam tuduhan merusak kedaulatan NKRI.
“Ada pembahasan yang cukup menarik terkait mempertahankan kedaulatan Indonesia. Di publik digambarkan seolah yang merusak NKRI itu adalah umat Islam karena ingin menegakkan daulah Islamiyah (negara Islam). Padahal sebenarnya kita bisa melihat secara faktual siapa sesungguhnya yang merusak negeri ini?” kata ustadz Son Hadi kepada voa-islam.com, Sabtu (25/5/2013).
...Di publik digambarkan seolah yang merusak NKRI itu adalah umat Islam karena ingin menegakkan daulah Islamiyah (negara Islam)...
Menurut ustadz Son Hadi, sangat aneh seseorang yang mengaku beragama Islam justru menolak diterapkannya syariat Islam.
“Ada tujuh keajaiban dunia, tapi ada satu lagi keajaiban dan itu ada di Indonesia, apa itu? Seseorang yang lahir dari keluarga Muslim dan mengaku sebagai Muslim tapi menolak syariat Islam, itulah keajaiban yang luar biasa,” ujarnya.
Ustadz Son Hadi pun mengungkapkan sejumlah indikator rusaknya suatu negeri dimana semua indikator tersebut ada di Indonesia.
“Setidaknya ada tiga indikator rusaknya sebuah negeri; pertama, perampokan kekayaan alam. Bahkan di negara ini perampokan kekayaan alam justru dilindungi undang-undang.
Kedua, hilangnya harkat dan martabat bangsa. Hal ini pelecehan yang luar biasa, kita lihat pemerintah SBY yang pernah diberikan penghargaan Knight Grand Cross tidak bisa berbuat apa-apa ketika pemerintah Inggris meresmikan sebuah kantor perwakilan OPM.
Ketiga, kesejahteraan tidak terjamin. Ketiga indikator ini ada di Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana beberapa waktu lalu kasus pabrik panci di tangerang. Mereka yang ingin mencari sesuap nasi tapi sampai diperbudak seperti itu. Ini jelas bukan salah mereka tapi kesalahan sistem di negeri ini,” jelasnya.
...Ada tujuh keajaiban dunia, tapi ada satu lagi keajaiban dan itu ada di Indonesia, apa itu? Seseorang yang lahir dari keluarga Muslim dan mengaku sebagai Muslim tapi menolak syariat Islam
Atas berbagai kerusakan tersebut adalah wajar bila umat Islam ingin memperbaiki negeri ini. Apalagi dalam pembukaan UUD 45 jelas dikatakan bahwa kemerdekaan Indonesia atas berkat rahmat Allah.
“Umat Islam hanya ingin memperbaiki negeri ini lantaran banyaknya pengkhianatan yang terjadi. Kita lihat dalam pembukaan UUD 45 katanya berdirinya negeri ini atas berkat rahmat Allah, tapi nyatanya tidak mau menerapkan hukum Allah, ini kan kufur nikmat namanya,” tuturnya.
Karena cintanya pada negeri ini umat Islam ingin mengajak kembali kepada syariat Islam. Ini bukanlah sebuah motivasi politik sebenarnya, atau ingin merebut kekuasaan tapi murni daripada tuntutan beribadah kepada Allah...
Oleh sebab itu, umat Islam sejatinya bukan ingin merusak kedaularan NKRI namun justru mengajak kembali kepada syariat Islam sebagai solusi memperbaiki negeri ini.
“Karena cintanya pada negeri ini umat Islam ingin mengajak kembali kepada syariat Islam. Ini bukanlah sebuah motivasi politik sebenarnya, atau ingin merebut kekuasaan tapi murni daripada tuntutan beribadah kepada Allah. Karena cakupan ibadah seorang muslim itu bukan hanya sekedah ibadah mahdhah saja, namun ibadah dalam cakupan yang luas dalam mengatur negara dan bangsa. Dengan demikian tidak mungkin seseorang bisa beribadah secara sempurna tanpa kekuasaan. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 208:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِين
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu,” tutupnya. [Ahmed Widad]