SOLO (voa-islam.com) - Mayoritas penduduk Indonesia memang bergama Islam. Namun faktanya, mereka tidak bisa mengamalkan agamanya dengan nyata sesuai tuntunan agama. Bahkan tak sedikit kaum muslimin di Indonesia yang justru diinjak-injak kehormatannya seperti tak punya ‘izzah (kemuliaan) dalam memegang teguh agamanya.
Aktivis Islam yang punya cita-cita untuk mengamalkan Islam secara kaffah malah dituduh teroris dan hendak meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tak hanya dituduh teroris, bahkan nyawa mereka seperti sebuah mainan yang dengan mudahnya ditembak mati oleh Densus 88.
Partai politik yang mengklaim dirinya sebagai “partai Islam” sampai sekarang ini juga tidak terlihat pembelaan terhadap umat Islam. Mereka lebih asyik dan dominan mengurusi parpolnya dari pada mengurusi rakyat, khususnya umat Islam yang gigih memperjuangkan agar aturan Islam tegak di Indonesia.
...Segera bentuk negara bersyari’ah dengan pemimpin seorang ulama yang bukan ulama ‘udunya (ulama dunia -red). Dengan adanya pemimpin yang mau menerapkan syari’ah, maka umat Islam akan mempunyai ‘izzah...
Hal ini sebagaimana yang disampaikan Ustadz Khoirul RS. Ketua DPW FPI Solo Raya ini menjelaskan, untuk menjaga kemulian Islam dan umat Islam harus ada sebuah terobosan yang nyata dan bukan sekedar retorika belaka.
“Segera bentuk negara bersyari’ah dengan pemimpin seorang ulama yang bukan ulama ‘udunya (ulama dunia -red). Dengan adanya pemimpin yang mau menerapkan syari’ah, maka umat Islam akan mempunyai ‘izzah,” katanya kepada voa-islam.com hari Minggu (26/5/2013).
Anggota bidang amar ma’ruf nahi mungkar Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) ini menambahkan, bahwa umat Islam harus segera merapatkan diri kepada seorang ulama yang bisa mengarahkan hidupnya sesuai tuntunan syari’ah.
...Salah satu yang bisa mempimpin negara secara syari’ah adalah Habib Rizieq Syihab atau Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan masih banyak tokoh umat Islam lainnya...
“Masyarakat muslim seluruh Indonesia segera membentuk Dewan Syari’ah Kota di masing-masing daerah di seluruh Indonesia seperti yang sudah dimulai dari Solo,” tuturnya.
Jika tahapan dalam membentuk Dewan Syari’ah Kota di masing-masing daerah sudah terlaksana, maka satu langkah menuju pemimpin bersyari’ah dan negara berbarokah akan terwujud.
“Insya Allah Indonesia segera mempunyai imam negara atau biasa disebut presiden atau pemimpin bersyari’ah. Banyak tokoh umat Islam di Indonesia yang berhak memimpin negara, dan bukan pimpinan liberal seperti sekarang ini. Salah satu yang bisa mempimpin negara secara syari’ah adalah Habib Rizieq Syihab atau Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan masih banyak tokoh umat Islam lainnya,” tandasnya. [Khalid Khalifah]