KUDUS (voa-islam.com) – Zaenuri alias Toni adalah satu dari tiga orang yang disiksa dan dibunuh Densus 88 hingga meninggal dunia. Sebagaimana diberitakan oleh media massa pada umumnya, Zaenuri meninggal setelah terjadi baku tembak dengan Densus 88 di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2013) malam.
Selain Zaenuri, ada Basari Rahman alias Ahmad Basari dan Bayu alias Ustadz Harun yang juga mengalami nasib yang serupa. Namun faktanya, pihak keluarga tidak menemukan satupun bekas luka tembak pada jezanah keduanya. Padahal, Polri menyatakan bahwa keduanya meninggal lantaran baku tembak dengan Densus 88.
...Jenazah Toni juga seperti mendapat penyiksaan yang luar biasa hingga orang akan sangat miris jika melihatnya. Pasalnya, kedua matanya hilang, hancur dan tidak bisa dikenali lagi...
Kejanggalan inipun spontan mendapat kritikan dan kecaman dari berbagai pihak. Tidak hanya keluarga, para tokoh dan LSM kemanusian pun mengecam tindakan brutal dan keji Densus 88 tersebut. Mereka menyatakan bahwa polisi telah berbohong dari penyebab kematian Basari dan Bayu.
Sementara itu, jika jenazah Basari dan Harun tidak ditemukan bekas luka tembakan sama sekali, namun jenazah Zaenuri lebih parah lagi. Pria yang akrab disapa Toni oleh kawan-kawannya tersebut terdapat luka tembak dibagian wajahnya. Dan meskipun sudah 25 hari berada di RS Polri, Jenazah Zaenuri masih kelihatan lemas dan tidak membusuk.
...Semoga yang membunuh anak saya segera menyusul...
Selain mengalami luka tembak di wajah, jenazah Toni juga seperti mendapat penyiksaan yang luar biasa hingga orang akan sangat miris jika melihatnya. Pasalnya, kedua matanya hilang, hancur dan tidak bisa dikenali lagi. Sunardi, ayah kandung Zaenuri pun tidak terima anaknya diperlakukan biadab seperti ini.
“Semoga yang membunuh anak saya segera menyusul,” tegasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pada hari Jum’at 31 Mei 2013 jenazah Toni bisa dibawa pulang setelah 24 hari sebelumnya berada di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah berada di RS Sukanto sejak tanggal 8 Mei 2013. Zaenuri adalah salah satu dari tiga orang yang dianiaya dan disiksa Densus 88 hingga meninggal dunia. [Khal-fah/Endro]