View Full Version
Kamis, 06 Jun 2013

Bangun Media Massa untuk Kepentingan Islam Tergolong Fi Sabilillah

JAKARTA (voa-islam.com) – Pentingnya media dalam membentuk opini public yang positif tentang Islam menjadi dasar argument mengapa dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) bisa digunakan. Karenanya, menarik untuk disimak, gagasan yang ditulis Mohamad Fadhilah Zein tentang pendirian media massa melalui dana ZIS.

Menurut Dosen Universitas Ibnu Khaldun – Bogor, Mohamad Fadhilah Zein, yang baru-baru ini meluncurkan buku “Kezaliman Media Massa Terhadap Umat Islam”, penggunaan zakat untuk membangun media massa masuk dalam kategori asnaf ketujuh, yakni fi sabilillah.

Dikatakan Fadhilah, Ulama fiqih sepakat yang dimaksud dengan berjuang di jalan Allah adalah untuk melindungi dan memelihara agama serta meninggikan kalimat tauhid. Di era saat ini, serangan dan fitnah terhadap Islam dan umat Islam gencar dipropagandakan melalui media massa. Musuh-musuh islam berupaya melemahkan kekuatan Islam dengan mengkampanyekan pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan Islam.

“Dalam konteks media massa, dana zakat bisa digunakan untuk membiayai usaha-usaha serius untuk memperkuat posisi muslim lemah akibat adana gempuran informasi yang menyudutkan dan menstigmakan buruk umat Islam,” kata Fadhil –begitu ia akrab disapa.

Tentunya, penggunaan dana ziswaf untuk membangun media massa yang berpengaruh, membutuhkan pembahasan yang mendalam antara praktisi media, praktisi zakat, ulama dan akademisi. “Sudah tentu ini merupakan kerja besar umat Islam untuk melawan hegemoni dan pengaruh besar media massa arus utama yang saat ini lebih banyak menyudutkan umat Islam  dengan stigma negatif,” tulis Fadhil.  

Untuk meraih pengaruh public, media massa (khususnya televise berbasis web) yang berbasis dana ziswaf harus mampu menyuguhkan program-program bermutu dan diterima public. Program tersebut memiliki misi edukasi, dakwah dan perjuangan umat Islam. “Jika dia menghadirkan program berita, maka informasi yang dihadirkan harus akurat, menghadirkan dunia islam lebih diutamakan ketimbang informasi lain.”

Fadhil menegaskan, media massa yang berulangkali menyajikan berita tidak akurat, akan kehilangan reputasi dan kepercayaan dari audiensi. Bahkan media berbasis dana ziswaf ini harus berani mengungkap ketidakadilan dan distorsi informasi. [desastian]


latestnews

View Full Version