POSO (voa-islam.com) – Setelah didemo besar-besaran selama kurang lebih dua hari, akhirnya kepolisian Poso mengembalikan jenazah Ahmad Nudin kepada pihak keluarga. Ahmad Nudin adalah seorang warga Poso yang dibunuh Densus 88 pada Senin (10/6/2013) sore dijalan Pulau Irian, Poso, Sulawesi Tengah.
Dari informasi yang berhasil dihimpun sumber voa-islam.com dari TKP, sejumlah warga Poso pada Selasa (11/6/2013) sore membentangkan sejumlah spanduk untuk menyambut kedatangan jenazah Nudin. Diantaranya, “Selamat Datang Syuhada Poso AS-SYAHID AHMAD NUDIN, Jangan Mengaharapkan Tegaknya Khilafah Tanpa Pengorbanan Harta & Jiwa”.
Perjuangan yang gigih dari warga Poso selama dua tersebut akhirnya tidak sia-sia. Perjuangan untuk menuntut jenazah Nudin, yang merupakan tetangga, kerabat dan saudara sesama muslim mereka yang dibunuh Densus 88 tanpa rasa kemanusian tersebut akhirnya terbayar.
...Iya, jenazah sudah datang barusan. Sekarang ini sedang di kafankan. Rencananya mau di makamkan di Kayamanya setelah isya’...
“Iya, jenazah sudah datang barusan. Sekarang ini sedang di kafankan. Rencananya mau di makamkan di Kayamanya setelah isya’,” kata salah seorang warga berinisial HN kepada voa-islam.com, Selasa (11/6/2013) sore.
Meski, kota Poso diguyur hujan yang sangat deras sejak siang hingga malam hari, namun para pelayat tidak menghiraukan hal itu. Ratusan pelayat yang merupakan warga Poso memadati kediaman Nudin di Pulau Jawa 2, Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso. Nampak pula salah satu tokoh umat Islam Poso, Ustadz Adnan Arsal memberikan taushiyah sebelum jenazah di makamkan.
Setelah proses pengkafanan dan sholat jenazah dilakukan, jenazah Nudin akhirnya dikebumikan seusai sholat isya’ di pemakaman Kayamanya yang tak jauh dari rumah Nudin. Saat jenazah dibawa ke pemakaman pun, hujan masih turun cukup deras. Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah para warga untuk mengantarkan jenazah Mujahid Ahmad Nudin.
...Setelah ditembak, bukannya segera dibawa Rumah Sakit, akan tetapi Nudin malah diinjak-injak dan dianiaya oleh Densus 88...
Sebagaimana diberitakan kemarin, Nudin sebelumnya sholat Ashar di masjid Muhajirin tidak jauh dari TKP dimana dirinya dibunuh. Setelah selesai melaksanakan sholat Ashar, Nudin yang naik motor tersebut lalu ditabrak sebuah mobil dari belakang.
Setelah terjatuh, ada beberapa orang yang keluar dari mobil yang menabrak, kemudian menembak Nudin tanpa adanya perlawaan karena dirinya sudah tidak berdaya akibat terjatuh dari motornya. Setelah peristiwa itu, warga Poso pun marah dan menuntut jenazah Nudin dikembalikan.
"Setelah ditembak, bukannya segera dibawa Rumah Sakit, akan tetapi Nudin malah diinjak-injak dan dianiaya oleh Densus 88," ujar HN. [UD]