YOGYAKARTA (voa-islam.com) – Santernya opini yang menyatakan bahwa konflik yang terjadi di Suriah sejak tanggal 12 Maret 2011 hingga sekarang ini merupakan konspirasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menumbangkan rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad dibantah oleh Ustadz Abu Harits.
“Bohong, bohong besar itu. Ndak ada itu, adanya konspirasi (dari Amerika –red) dalam konflik yang terjadi di Suriah. Konflik di Suriah adalah murni berawal dari revolusi dan perlawanan rakyat (Suriah –red), bukan konspirasi Amerika,” kata Ustadz Abu Harits kepada voa-islam.com di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (Maskam UGM) Yogyakarta, Ahad (9/6/2013) sore.
Menurut relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) ini, Amerika justru berdiam diri pada saat tentara dan milisi Syi’ah Nushoiriyyah memperkosa para wanita dan membantai rakyat Suriah yang berfaham Sunni, baik orang tua maupun anak-anak.
...Bohong, bohong besar itu. Ndak ada itu, adanya konspirasi (dari Amerika –red) dalam konflik yang terjadi di Suriah. Konflik di Suriah adalah murni berawal dari revolusi dan perlawanan rakyat (Suriah –red), bukan konspirasi Amerika...
“Salah satu bukti nyata adalah terlantarnya nasib mereka (rakyat Suriah yang dibantai rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad -red) di depan Amerika dan mata dunia Internasional. Mereka dibiarkan dibantai oleh Rezim Syi’ah Nushoiriy. Nampak sekali antara konflik di Libya, Tunisia dengan konflik di Suriah,” terangnya.
Salah satu relawan HASI tim ke 1 dan pernah berangkat ke Suriah untuk menyalurkan bantuan berupa uang, obat-obatan dan bantuan lainnya ini menegaskan jika yang sebenarnya terjadi adalah, Amerika dan Israel justru dengan sangat nyata telah membantu rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad dalam membantai kaum muslimin Sunni di Suriah.
...Bukti nyata dukungan Amerika dan Israel untuk rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad adalah serangan Israel dan gabungan tentara Hizbullah atau sebut saja Hizbullat karena mereka tak pantas disebut sebagai Hizbullah, adalah ke kota Jamroyah dan Qusair yang telah dikuasai oleh para mujahidin...
“Bukti nyata dukungan Amerika dan Israel untuk rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad adalah serangan Israel dan gabungan tentara Hizbullah (penolong Allah -red) atau sebut saja Hizbullat (penolong berhala-red), karena mereka tak pantas disebut sebagai Hizbullah, adalah ke kota Jamroyah dan Qusair yang telah dikuasai oleh para mujahidin,” tegasnya.
“Bukti lain adalah pemberian bantuan langsung dari pemerintah boneka Amerika yang ada di Iraq dari kepemimpinan Nuri Al Maliki yang beraliran Syi’ah, untuk rezim Bashar yang juga Syi’ah. Bahwa pemerintah Iraq telah menyatakan secara resmi berdiri bersama Bashar Assad,” imbuhnya.
...Perkiraan saya, yang melempar opini dan informasi seperti itu adalah orang-orang Syi’ah sama halnya dengan Bashar. Kalau tidak, mereka itu cenderung kepada kelompok Syi’ah atau menjadi bagian dari Syi’ah...
Jadi tidak benar jika Amerika, kata Ustadz Abu Harits, membantu rakyat dan para pejuang oposisi di Suriah. Dirinya menduga, orang-orang yang selama ini santer mengopinikan bahwa mujahidin mendapat bantuan dana atau senjata dari Amerika adalah orang Syi’ah, atau termasuk dalam barisan kelompok Syi’ah.
“Perkiraan saya, yang melempar opini dan informasi seperti itu adalah orang-orang Syi’ah sama halnya dengan Bashar. Kalau tidak, mereka itu cenderung kepada kelompok Syi’ah atau menjadi bagian dari Syi’ah,” tandasnya. [Khalid Khalifah]