POSO (voa-islam.com) – Beberapa waktu yang lalu, dalam acara Apa Kabar Indonesia (AKI) Pagi di TV One, Rabu (12/6/2013) pagi, Kapolri Jendral Timur Pradopo menyatakan jika kondisi keamanan di kota Poso, Sulawesi Tengah sudah berangsur-angsur kondusif setelah pada Senin (10/6/2013) terjadi demo besar-besaran dari warga masyarakat Poso.
Membaiknya situasi keamanan di Poso, kata Timur, karena penanganan aparat yang sigap dan tanggap. Selain itu, Timur menambahkan jika membaiknya situasi di Poso karena dibantu muspida serta pejabat setempat untuk membujuk dan menenangkan warga pasca penembakan terduga teroris.
...Dusta semua mereka itu. Jika jenazah saudara sesama muslim kita (Ahmad Nudin -red) tidak dikembalikan, maka kami akan terus melakukan demo yang lebih besar dari kemarin. Jadi apa yang dikatakan Kapolri itu bohong belaka...
Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga menegaskan jika penembakan yang dilakukan Densus 88 terhadap aktivis Islam yang diduga teroris bernama Ahmad Nudin pada Senin (10/6/2013) sore di jalan Pulau Irian yang dekat pertigaan dengan SMA 3 sudah sesuai prosedur.
Terkait klaim sepihak dari Kapolri dan TV One tersebut, salah seorang warga Poso bernama Robby menegaskan jika TV One dan Kapolri terlah melakukan kebohongan publik. Menurutnya, apa yang dikatakan Kapolri dan dikabarkan oleh TV One hanyalah dusta belaka.
...TV One juga sama saja. Mereka kemarin tentu melihat sendiri bagaimana perjuangan warga Poso disini (untuk menuntut jenazah Nudin dikembalikan –red). Mereka tentunya juga tau, kenapa situasi di Poso kondusif. Hal itu karena permintaan warga Poso sudah dipenuhi...
“Dusta semua mereka itu. Jika jenazah saudara sesama muslim kita (Ahmad Nudin -red) tidak dikembalikan, maka kami akan terus melakukan demo yang lebih besar dari kemarin. Jadi apa yang dikatakan Kapolri itu bohong belaka,” kata Robby kepada voa-islam.com pada Rabu (12/6/2013) siang.
Selain itu, dirinya juga menyesalkan pemberitaan TV One yang tidak pernah fair dan berimbang tentang sejumlah peristiwa khususnya yang terkait kasus-kasus terorisme. Ia menambahkan, harusnya TV One bisa melihat sendiri bagaimana kejadian di Poso kemarin. Untuk itu dia menduga TV One hanyalah media kaki tangan dan propaganda Densus 88 untuk menyudutkan Islam dan umat Islam.
...Anak saya dibunuh, anak saya bukan teroris. Dia itu baru selesai sholat ashar di mushola Muhajirin, setelah itu dibunuh Densus. Warga di sini (Poso -red) marah, dan demo karena melihat itu bapak...
“TV One juga sama saja. Mereka kemarin tentu melihat sendiri bagaimana perjuangan warga Poso disini (untuk menuntut jenazah Nudin dikembalikan –red). Mereka tentunya juga tau, kenapa situasi di Poso kondusif. Hal itu karena permintaan warga Poso sudah dipenuhi,” sesalnya.
Sementara itu, ibunda dari Ahmad Nudin, ibu Zainab menuturkan jika media-media TV Nasional yang mengabarkan anaknya sebagai teroris adalah kedustaan belaka. Dirinya juga menegaskan jika demo yang dilakukan warga di Poso karena rasa solidaritas masyarakat lantaran Densus 88 membunuh Nudin dengan cara tak manusiawi.
...Media-media itu bohong semua, dusta semua mereka itu. Tolong kabarkan ini bapak, biar semua orang tau kalau anak saya bukan teroris, Densus itu yang teroris...
“Anak saya dibunuh, anak saya bukan teroris. Dia itu baru selesai sholat ashar di mushola Muhajirin, setelah itu dibunuh Densus. Warga di sini (Poso -red) marah, dan demo karena melihat itu bapak. Media-media itu bohong semua, dusta semua mereka itu. Tolong kabarkan ini bapak, biar semua orang tau kalau anak saya bukan teroris, Densus itu yang teroris,” ujar bu Zainab dengan nada emosi kepada voa-islam.com Rabu siang. [Khal-fah/UD]