View Full Version
Sabtu, 15 Jun 2013

Ustadz Fauzan Al-Anshari: Larang Jilbab, Wakapolri Murtad!

JAKARTA (voa-islam.com) - Aktivis Masyarakat Peduli Syariah (MPS), ustadz Fauzan Al-Anshari menegaskan bahwa Wakapolri, Komjen Nanan Sukarna telah murtad karena melarang Polwan untuk menutup aurat menggunakan syariat jilbab.

“Wakapolri Murtad, maka sebaiknya semua Polwan mengundurkan diri demi menjalankan perintah Allah keran Allah Ta’ala berjanji siapa saja yang menjalankan syariat Islam (menolong agamanya), maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya di bumi dengan rizki yang melimpah,” ungkap ustadz Fauzan kepada voa-islam.com, Sabtu (14/6/2013).

Lebih jauh ia menjelaskan, perintah mengenakan jilbab bagi muslimah adalah kewajiban, maka siapa pun yang mengharamkan apa yang Allah wajibkan ia telah murtad menurut ijma’ ulama.

“Jilbab kan wajib bagi muslimah sebagaimana dalam surat Al-Ahzab ayat 59 dan surat An-Nur ayat 31. Jadi  kalau melarang apa yang diwajibkan Allah maka dia murtad sesuai ijma ulama. Maka Polri dan siapa pun yang memberi sanksi kepada muslimah yang mau pakai jilbab maka dia telah mengharamkan apa yang Allah wajibkan maka dia murtad,” jelasnya.

Tak perlu heran jika selama ini Polri Allah bongkar kerusakannya, hal ini lantaran kutukan dari Allah terhadap Polri yang menghalangi perintah Allah dintaranya syariat jilbab.

“Apalagi tidak ada larangan tertulis dalam aturan Polri tetapi cuma konvensi, hal itu berarti menambah arogansi Polri terhadap larangan Polwan berjilbab. Maka jangan heran jika Polri secara keseluruhan akan mendapat kutukan Allah dan dipersempit rezkinya serta Allah bongkar kerusakannya diantaranya melalui kekayaan yang tidak wajar yang mereka peroleh secara haram,” imbuhnya.

Ustadz Fauzan membantah jika jilbab menghalangi kinerja Polwan, sebaliknya Polwan berjilbab bisa jadi lebih efektif dalam menjalankan tugas.

“Memakai jilbab justru memperindah penampilan dan mempersejuk keadaan apalagi ketika menghadapi demo  dengan menghadapkan Polwan berjilbab daripada dengan gas air mata atau baracuda justru memperkeruh suasana, juga untuk mengatur macetnya lalu lintas akan lebih nyaman dibanding dengan polisi pria yang sangar-sangar menambah panik orang takut ketilang,” tandasnya.

Maka ustadz Fauzan menilai, sikap Wakapolri Nanan Sukarna selama ini hanyalah mencari kredit poin di mata asing agar ia segera diangkat menjadi Kapolri berikutnya.

“Nampaknya Wakapolri ingin segera menjadi Kapolri dengan menunjukkan dirinya berani bertindak represif terhadap polwan yang mau berjilbab supaya Nanan mendapat kredit poin di mata asing bahwa Polri tegas terhadap teroris. Bahkan ia sempat hadir dalam penggerebekan di bandung dan identitas keislaman lainnya terhadap anggotanya misalnya jenggot dilarang, apalagi Polwan bercadar,” tutupnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version