View Full Version
Ahad, 16 Jun 2013

Mahasiswa Gema Pembebasan Solo Raya Tolak Kenaikan Harga BBM

SOLO (voa-islam.com) – Sabtu (15/6/2013), sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan) daerah Solo Raya mengadakan aksi demo dengan tema “Tolak Kenaikan Harga BBM, Tumbangkan Rezim Neolib SBY & Tegakkan Ideologi Islam”.

Dengan koordinator lapangan aksi Muhammad Eka Novianta, para mahasiswa Gema Pembebasan Solo Raya ini bersepekat untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Demo yang berlangsung di Bundaran Gladag Solo ini dijaga cukup ketat oleh aparat kepolisian.

Aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan teriakan takbir itu, orator aksi menyebutkan bahwa terhitung Mei 2013, pemerintah kembali merencanakan untuk mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) atau dengan kata lain, menaikan harga BBM menjadi Rp. 6500,- sampai Rp. 7.000,- perliter dari harga sebelumnya yaitu Rp. 4.500, - perliter.

...Pemerintah berdalih bahwa (kenaikan BBM -red) akibat dari harga minyak mentah yang terus meningkat. Sementara harga eceran tertinggi (HET) BBM bersubsidi membengkak. Ini hanya akal-akalan pemerintah...

“Pemerintah berdalih bahwa (kenaikan BBM -red) akibat dari harga minyak mentah yang terus meningkat. Sementara harga eceran tertinggi (HET) BBM bersubsidi membengkak. Ini hanya akal-akalan pemerintah,” kata salah satu orator aksi.

Padahal, rencana kenaikan harga BBM atau secara lebih luas penghapusan subsidi adalah perjanjian lama antara pemerintah dengan penjajah untuk mengutangi pemerintah. Hal ini sebagaimana yang dilakukan Bank Dunia (World Bank) dengan menjadikannya syarat pemberian hutang seperti tercantum didalam dokumen Indonesia Country Assitance Strategy (World Bank 2001).

Itulah sebenarnya alasan mendasar semua program pengurangan subsidi, termasuk pengurangan subsidi energi (BBM dan listrik). Juga tertuang dalam program USAID, Title And Number, Energy Sector Governance Starengthened.

...Menolak kebijakan pemerintah terkait pencabutan subsidi BBM, kebijakan tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap umat Islam yang notabene merupakan komponen mayoritas masyarakat di Indonesia...

Dalam nomor 497-013 menyebutkan, tujuan strategis ini akan menguatkan pengaturan sektor energi untuk membantu membuat sektor energi lebih efesien dan transparan dengan jalan meminimalkan peran pemerintah sebagai regulator, mengurangi subsidi mempromosikan keterlibatan sektor swasta.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, peserta demo juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan rakyat yang terjadi saat ini, sekaligus kemesraan  penguasa dengan para pengusaha (kapitalis). Diakhir aksi unjuk rasa, ketua Gema Pembebasan daerah Solo Raya membacakan pernyataan sikapnya atas Penolakannya terhadap rencana kenaikan harga BBM.

“Menolak kebijakan pemerintah terkait pencabutan subsidi BBM, kebijakan tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap umat Islam yang notabene merupakan komponen mayoritas masyarakat di Indonesia,” tegas Eka. [Khal-fah/ros]


latestnews

View Full Version