View Full Version
Senin, 17 Jun 2013

Ibunda Nudin: Warga Poso Marah Karena Anak Saya Dibunuh Densus 88

POSO (voa-islam.com) – Bu Zainab, ibunda Ahmad Nudin mengatakan jika demo besar-besaran dan kemarahan warga Poso pada Senin (10/6/2013) sore hingga Selasa (11/6/2013) sore karena dipicu tindakan brutal, beringas dan kejam dari Densus 88 kepada anaknya.

Ahmad Nudin adalah warga Poso yang di bunuh Densus 88 di jalan Pulau Irian, dekat pertigaan SMA 3 Poso pada Senin (10/6/2013) sore seusai melaksanakan sholat ashar berjama’ah di masjid Muhajirin yang tak jauh dari TKP di bunuhnya Ahmad Nudin.

Menurut bu Zainab, saat pembunuhan anaknya, banyak warga masyarakat Poso yang melihat langsung kejadian bagaimana di bunuhnya Ahmad Nudin. Setelah di tabrak, kemudian di tembak dan di injak-injak, para warga seketika itu pula hendak menolong anaknya.

...Itulah pak yang buat warga (Poso -red) marah. Karena kita orang banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri, dia orang (Nudin -red) itu pulang dari sholat dia ditabrak, begitu ditabrak langsung ditembak...

Setelah warga mendekat, Densus 88 mengatakan kalau mereka adalah polisi sambil menodongkan pistol ke arah warga. Namun warga tidak takut dengan ancaman dan gertakan tersebut.

Bahkan ada warga yang hendak mengambil tubuh Nudin, namun salah satu anggota Densus langsung merebut kembali tubuh Nudin dan menyeretnya ke dalam mobil.

Itulah pak yang buat warga (Poso -red) marah. Karena kita orang banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri, dia orang (Nudin -red) itu pulang dari sholat dia ditabrak, begitu ditabrak langsung ditembak,” kata bu Zainab kepada voa-islam.com pada Jum’at (14/6/2013).

...Bagaimana kita orang tidak sedih dengan hal ini? Karena dia orang (Nudin -red) sudah ditembak, baru dia di siksa. Bahkan mukanya itu sudah bukan mukanya dia itu. Dan kita orang juga sudah tau bagaimana kekejaman Densus itu, sudah di tembak lalu di siksa...

Tidak cukup itu saja kekejaman Densus 88. Harusnya setelah di tembak, Nudin segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, oleh Densus 88, Nudin malah di injak-injak dibagian wajahnya dan ditendang serta dipukul dibagian dada serta kakinya.

Perilaku sadis Densus 88 itulah yang membuat keluarga, khususnya sang istri tercinta, Ummu Hasyim sedih. Sampai pada hari Jum’at kemarin pun, Ummu Hasyim tak bisa dan tak kuasa untuk menceritakan kronologi pembunuhan terhadap suaminya.

...Itu media itu pak, jangan bapak percaya, yang bapak percaya (orang-orang -red) di sini. Karena kita orang banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri...

“Bagaimana kita orang tidak sedih dengan hal ini? Karena dia orang (Nudin -red) sudah ditembak, baru dia di siksa. Bahkan mukanya itu sudah bukan mukanya dia itu. Dan kita orang juga sudah tau bagaimana kekejaman Densus itu, sudah di tembak lalu di siksa,” ujarnya.

Bu Zainab pun mengecam segala pemberitaan yang memojokkan anaknya. Dirinya tidak terima jika anaknya disebut teroris. Sebab sejatinya, teroris yang sesungguhnya adalah Densus 88. Warga Poso, kata bu Zainab sudah tau dan faham bagaimana kekejian Densus 88 terhadap umat Islam.

...Media itu memang media pendusta semua itu. Ndak ada yang dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga masyarakat Poso -red) yang tau kejadian yang sesungguhnya di sini...

Untuk itu dirinya berpesan kepada masyarakat Indonesia agar tidak percaya terhadap kepolisian dan media-media massa sekuler terkait peristiwa dan kasus terorisme. Karena apa yang diberitakan media tentang peristiwa di Poso kemarin bohong semua.

“Itu media itu pak, jangan bapak percaya, yang bapak percaya (orang-orang -red) di sini. Karena kita orang banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri,” tegasnya.

“Nah itulah, media itu memang media pendusta semua. Ndak ada yang dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga masyarakat Poso -red) yang tau kejadian yang sesungguhnya di sini,” tandasnya. [UD]


latestnews

View Full Version