SOLO (voa-islam.com) – Para warga kampung Kentingan Baru, Jebres, Solo, Jawa Tengah merasa kecewa dengan pemberitaan di media massa pasca penyerangan dan perusakan rumah mereka yang di lakukan ratusan preman pada Sabtu (22/6/2013) siang.
Pak Parjo, salah satu warga Kentingan Baru mengatakan jika setelah para preman merusak dan merobohkan rumah warga yang mengakibatkan hampir 50 rumah rusak parah dan 50 lebih rumah roboh dan rata dengan tanah, para wartawan langsung datang ke TKP.
Banyak warga yang menceritakan kronologi kejadian dengan sangat detail kepada para awak media yang ada. Mulai dari waktu kejadian, siapa saja warga yang ada di kampung Kentingan Baru, hingga jumlah dan nama-nama para preman pelaku anarkisme tersebut.
...Bar kejadian kuwi okeh wartawan mas. Nanging beritane esok iki mou kok ra pas karo sing diceritakke warga (habis peristiwa itu, banyak wartawan mas. Tapi beritanya pagi tadi ini kok tidak sesuai dengan apa yang diceritakan warga -red)...
Namun keesokan harinya, mereka mendapati kabar dan berita di media cetak lokal yang ada di Solo, ternyata tidak sesuai dengan fakta dan realita yang ada dan apa yang mereka ceritakan kepada para wartawan itu.
“Bar kejadian kuwi okeh wartawan mas. Nanging beritane esok iki mou kok ra pas karo sing diceritakke warga (habis peristiwa itu, banyak wartawan mas. Tapi beritanya pagi tadi ini kok tidak sesuai dengan apa yang diceritakan warga -red),” ucapnya kepada voa-islam.com pada Minggu (23/6/2013).
Sejumlah nama preman dan otak yang terlibat dalam aksi pengrusakan yang sudah disampaikan para warga seperti Wiwik, Acuk, Dodo, Bomby, Yosep, Iblis, Popeye ternyata tidak ada satupun yang dimuat media yang mewawancarai mereka.
Bahkan yang membuat mereka sangat kecewa dan geram, dalam berita tersebut malah ditulis jika yang menyerang, merusak dan merobohkan rumah mereka adalah “kelompok misterius atau gerombolan orang tak dikenal”.
...Koyok wong-wong sing terlibat kuwi sopo wae wingi iku yoo disampekke karo wartawan, ning kok yoo ora metu jeneng-jeneng kuwi. Beritane malah sing ngrusak dan ngrobohke omah neng kene kelompok misterius...
“Koyok wong-wong sing terlibat kuwi sopo wae wingi iku yoo disampekke karo wartawan, ning kok yoo ora metu jeneng-jeneng kuwi. Beritane malah sing ngrusak dan ngrobohke omah neng kene kelompok misterius (Seperti orang-orang yang terlibat pengrusakan itu siapa saja kemarin juga sudah disampaikaan sama wartawan, tapi kok yaa tidak keluar nama-nama itu. Beritanya itu malah yang merusak dan merobohkan rumah disini kelompok misterius -red),” tandasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa pada Sabtu (22/6/2013) siang, ratusan preman mendatangi pemukiman warga di kampung Kentingan Baru, Jebres, Solo, Jawa Tengah dan langsung merusak dan merobohkan rumah warga tanpa melakukan pembicaraan terlebih dahulu.
...(Seperti orang-orang yang terlibat pengrusakan itu siapa saja kemarin juga sudah disampaikaan sama wartawan, tapi kok yaa tidak keluar nama-nama itu. Beritanya itu malah yang merusak dan merobohkan rumah disini kelompok misterius -red)...
Akibat aksi anarkis dan brutal para preman tersebut, lima puluhan rumah rusak parah dan lima puluh lebih telah rata dengan tanah. Bahkan hingga saat ini, wanita dan anak-anak masih trauma dengan aksi kekerasan para preman tersebut.
Para warga juga kecewa dengan sikap aparat kepolisian yang hanya diam saja saat para preman merusak dan merobohkan rumah warga tanpa adanya upaya untuk mencegah hal tersebut.
Meski pada Sabtu sorenya para warga sudah melakukan pengaduan ke Polresta Solo, mereka tetap berusaha menggalang dukungan dari warga Solo lainnya untuk bersama-sama memberantas preman dan aksi premanisme. [Khalid Khalifah]