JAKARTA (voa-islam.com) - Angga Dimas dari Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) saat sesi tanya jawab dalam diskusi terbuka di Universitas YARSI, Rabu kemarin, bercerita tentang pengalamannya melakukan misi kemanusiaan di Suriah. Selama sebulan di sana ia tidak melihat bantuan sedikit pun dari Amerika Serikat untuk kelompok oposisi.
Angga menegaskan, ia tidak ingin memasuki porsi analisa politik atau konspirasi politik yang terjadi pada konflik Suriah. Sebagai relawan kemanusiaan yang hadir di bumi Syam, maka dia hanya menyampaikan fakta. “Terlepas dari analisi konspirasi yang disampaikan tadi, saya hanya bicara fakta,” demikian ujarnya.
Sebagai lembaga kemanusiaan, HASI merasakan betul adanya krisis kemanusiaan di sana, termasuk krisis pangan, air dan listrik. Bahkan ia mengobati kedua belah pihak yang bertikai, baik kubu mujahidin maupun tentara Bashar Assad. “Kami bawa ke rumah sakit, obati dan sembuh,”kata Angga.
Angga pun menyaksikan tegaknya Islam di bumi Syam tersebut. Majelis Mujahidin, misalnya, pernah menangkap seorang pencuri, dan melalui mahkamah syariah, pencuri tersebut diberi sanksi dengan menggunakan hukum Islam. Bahkan di Aleppo, telah berkibar daulah Islam di Irak dan Syam
Jika benar terjadi krisis seperti yang diutarakan Angga dari HASI, Joserizal berjanji akan menurunkan tim kemanusiaannya ke Suriah. “MER-C akan turun di Suriah untuk misi kemanusiaan,” kata Jose di depan hadirin. [desastian]