JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Umum Baznas, Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin mengungkapkan bahwa tujuan utama perwakilan umat Islam Bogor beraudiensi dengan jajaran pengurus MUI Pusat adalah untuk menjelaskan bahwa ajaran LDII sesat menyesatkan.
“Kita ke MUI sebenarnya ingin menjelaskan bahwa ajaran LDII itu sesat. Jadi intinya kita jangan sampai terlalu ringan mengatakan LDII sudah paradigma baru. Sebab ternyata perilakunya sama,” tutunya selaku pimpinan delegasi perwakilan umat Islam Bogor di kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi No.51 Menteng Jakarta Pusat, pada Selasa (25/6/2013).
KH. Didin Hafidhuddin yang mengutuk keras penyerangan massa aliran sesat LDII terhadap pengajian yang berlangsung di masjid Al-Hijri, kampus Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor tersebut menegaskan bahwa LDII sama sekali tidak menganut paradigma baru.
“Realitas dari ajaran maupun muamalah sebenarnya tidak ada perubahan apa pun,” kata Direktur Paska Sarjana UIKA, Bogor itu.
...LDII itu masih sama dengan yang dulu. Untuk umat Islam dihimbau agar berhati-hati, jangan sampai tertipu bahwa dengan adanya fatwa paradigma baru...
Mengingat jaringan aliran sesat LDII begitu banyak di setiap daerah, KH. Didin Hafidhuddin mengimbau kepada seluruh umat Islam agar berhati-hati.
“Sesuai penjelasan MUI, bahwa fatwa paradigma baru LDII itu belum ada. Lalu LDII itu masih sama dengan yang dulu. Untuk umat Islam dihimbau agar berhati-hati, jangan sampai tertipu bahwa dengan adanya fatwa paradigma baru kita serahkan segala-galanya pada mereka. Kecuali kalau sudah ada bukti, contohnya mereka sudah mau shalat di masjid lain, mau diimami berkali-kali kaum muslimin yang lain, mengundang khatib yang lain di tempat dia,” jelasnya. [Ahmed Widad]