GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) – Rombongan umroh plus Gaza Palestina 2013 asal Indonesia yang berjumlah 22 orang akan berada di Gaza selama 4 hari. Selama 4 hari berada di Jalur Gaza, mereka tidak hanya berkunjung ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Jalur Gaza.
Akan tetapi, rombongan juga mengunjungi keluarga fakir dan anak yatim, serta memberikan bantuan secara langsung kerumah mereka yang berada di Gaza bagian utara yang padat akan penduduk, baik di Beit Lahiya maupun di Jabalia.
Para rombongan yang ditemani oleh relawan Indonesia yang menetap di Gaza, Abdillah Onim, menyalurkan bantuan kepada lebih dari 150 orang anak yatim dan janda Syuhada.
Demi kesuksesan kegiatan tersebut, rombongan tersebut bekerja sama dengan LSM local yaitu Yayasan Salam yang menyantuni anak yatim serta fakir miskin dan para janda yang ada di Gaza utara serta dibeberapa wilayah lainnya.
...Rombongan yang berada di Jalur Gaza selama empat hari ini akan tinggal dirumah yang disiapkan oleh seorang warga Gaza. Di rumah warga tersebut, para rombongan beristirahat selepas beraktifitas...
Para rombongan juga mengunjungi markas Tahfidz Qur’an yang dikoordinir oleh Daarul Qur’an wa Sunnah Gaza-Palestina. Rombongan juga melihat secara langsung bagaimana aktifitas anak-anak Gaza dan generasi muda Palestina di Gaza dalam menghafal Qur’an di musim hafal Qur’an yang berlangsung selama 2 bulan.
“Rombongan yang berada di Jalur Gaza selama empat hari ini akan tinggal dirumah yang disiapkan oleh seorang warga Gaza. Di rumah warga tersebut, para rombongan beristirahat selepas beraktifitas,” tulis Onim dalam rilis yang dikirim kepada voa-islam.com pada Ahad (30/6/2013).
“Bahkan selama berada di Gaza, mereka hidup dengan beradaptasi kehidupan warga Gaza seperti sering sekali mati listrik, berwudhu dengan air rasa garam, makanan yang mereka konsumsi pun persis dengan makanan keluarga fakir dan yatim,” imbuhnya.
Haru menyelimuti para rombongan disaat mereka berkunjung, sekaligus memberikan bantuan langsung tunai kepada keluarga fakir miskin yang tinggal diruangan yang tak layak ditempati. Ruangan yang tak layak didiami tersebut terdapat 20 orang anak, beratap seng yang sebagian sudah rusak.
...Bahkan selama berada di Gaza, mereka hidup dengan beradaptasi kehidupan warga Gaza seperti sering sekali mati listrik, berwudhu dengan air rasa garam, makanan yang mereka konsumsi pun persis dengan makanan keluarga fakir dan yatim...
Selain itu, rumah tersebut juga ada WC-nya, namun tanpa pembuangan air, dapur dan WC jadi satu, rumah mereka berada didataran rendah dan jika hujan turun maka ruangan tersebut terendam air dan tidak ada saluran pembuangan air kotor.
Disaat rombongan tiba dirumah tersebut, ketua rombongan menyampaikan kepada para rombongan ; “Kita hidup diwilayah aman dan damai serta tentram. Saat ini kalian berada di tengah-tengah saudara seiman dan se-aqidah kalian yang hidupnya seperti yang kalian saksikan sekarang. Walau kondisi mereka seperti ini tapi semangat mereka untuk berjuang dan mencintai Al Qur’an sangat tinggi,” tuturnya.
Bertepatan dengan hari Jum’at (28/6/2013), para rombongan berkesempatan sholat Jum’at berjamaah di bumi Isra’ Nabi Muhammad SAW tersebut. Dan hari itu terasa lebih spesial, karena yang menjadi khotib Jum’at dan imam sholat Jum’at adalah Perdana Menteri Palestina, Syeikh Ismail Haniya Abdussalam.
Para rombongan diberi kesempatan berdialog dan memberikan sambutan kepada lebih dari 500 jama’ah sholat Jum’at di Jabalia City. Dan yang memberikan kata sambutan mewakili rombongan jama’ah Indonesia adalah amir rombongan Ustadz Usman.
...Ini tidak lain dan tidak bukan adalah nikmat dan karunia dari ukhuwah. Dan kedatangan mereka disini, masjid Al Aqsa yang memanggil mereka. Mereka sangat tahu bahwa membebaskan masjid Al Aqsa adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam di belahan dunia...
Ismail Haniya menyampaikan kepada warga Gaza yang jama’ah sholat jumat bahwa mereka ini, rombongan umroh plus Gaza 2013 adalah saudara seiman dan se-aqidah kita, mereka datang dari wilayah yang sangat jauh, mereka pergi meninggalkan keluarga dan anak mereka bahkan mereka datang ke Gaza dengan membawa anak istri mereka.
“Ini tidak lain dan tidak bukan adalah nikmat dan karunia dari ukhuwah. Dan kedatangan mereka disini, masjid Al Aqsa yang memanggil mereka. Mereka sangat tahu bahwa membebaskan masjid Al Aqsa adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam di belahan dunia,” kata Haniya.
"Sekali lagi, selamat datang wahai muslim Indonesia, selamat datang di tanah kalian, kalian bukan tamu. Akan tetapi kalian juga memiliki hak untuk tanah Palestina dan Masjid Al Aqsa. Selamat datang di tanah yang diberkahi, ditanah syuhada, ditanah para anbiya dilahirkan,” sambut petinggi HAMAS ini kepada rombongan umroh Gaza 2013 jama’ah Indonesia.
Disamping itu, para rombongan juga menghadiri undangan peletakan batu pertama masjid yang dibangun oleh rakyat Alzajair. Bahkan rombongan menjalin ukhuwah dengan rakyat Alzajair.
Efek dari umroh plus Gaza-Palestina 2013, banyak dari rakyat Indonesia yang antusias bahkan berminat untuk menjalankan umroh plus Gaza-Palestina. Tapi, semuanya harus melalui prosedur yang sudah ditetapkan baik dari pemerintah Mesir maupun pemerintah Gaza-Palestina.
...Perjalanan umroh plus Gaza ini bukan ladang berbisnis atau mencari keuntungan. Akan tetapi kami ingin agar umat Islam di Indonesia yang ingin melaksankan umroh tidak hanya di negara lain, ke Jalur Gaza pun dipersilahkan tentunya mengikuti prosedur dan aturan...
Dari hasil obrolan dan evaluasi dengan para jamaah umroh plus Gaza, bagaimana tanggapan mereka dengan umroh plus Gaza perdana ini? Kata yang mereka lontarkan adalah salut dengan ide umroh plus Gaza, kami sangat bersyukur karena diberi kesempatan seperti ini.
Ini adalah pengalaman yang sangat-sangat luar biasa, banyak pelajaran dan ibroh yang kami dapatkan selama berada di Gaza, dimana kami dapat bertatap muka, berdialog dan meresakan bagaimana kehidupan yang dirasakan oleh warga Gaza. Dan yang paling beruntung, kami dapat berada di bumi Syam, dimana kiblat pertama bagi umat Islam.
Setelah berada di Gaza selama 4 hari, alhamdulillah semuanya lancar dan kembali keluar menuju Kairo dengan dikawal oleh pihak keamanan Mesir. Selama perjalanan kembali dan melanjutkan tour Kairo-Mesir yang dikoordinir oleh Safari Travel, ibarat orang penting ya tentu yang mereka lakukan demi keselamatan rombongan.
“Perjalanan umroh plus Gaza ini bukan ladang berbisnis atau mencari keuntungan. Akan tetapi kami ingin agar umat Islam di Indonesia yang ingin melaksankan umroh tidak hanya di negara lain, ke Jalur Gaza pun dipersilahkan tentunya mengikuti prosedur dan aturan,” kata Bang Onim, sapaan akrab Abdillah Onim.
“Dan kami ingin agar umat Islam yang pergi ke Gaza benar-benar mengetahui dan merasakan bagaimana penderitaan saudaranya di Gaza. Maka dari itu, kami selaku tuan rumah lebih memilih agar para rombongan selama berada di Gaza berbaur dengan warga Gaza dan tidak menginap di hotel. Akan tetapi menginap dirumah warga Gaza,” tegasnya. [Khal-fah/Onim]
Abdillah Onim
Relawan Indonesia untuk Palestina yang menetap di Jalur Gaza
info, BB; 25C63245.
Email; [email protected] / [email protected]
Hp Gaza : +972 59 8058513/+972 59 8058515
Layanan skype : tvone_gaza (layanan skype untuk tabligh akbar, presentasi, pengajian majlis ta'lim untuk update info live dari Jalur Gaza-Palestina)