BOGOR (voa-islam.com) – Ramadhan sebentar lagi. Bulan yang suci itu akan tiba. Inilah monumental orang beriman membuktikan predikat takwa untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan, memanen pahala dengan berlipat ganda, dan memberi manfaat kepada sesamanya.
Dalam rangka menyambut dan mengisi Ramadhan yang penuh berkah inilah, Wakaf Al Azhar mengadakan “Training Relawan Ramadhan 1434 H” selama dua hari (27-28 Juni 2013) di Villa Saung Incu, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Dalam training tersebut, sebanyak 20 relawan dibekali wawasan tentang sejumlah produk wakaf Al-Azhar.
Adapun produk Wakaf Al –Azhar itu meliputi: Wakaf tunai, wakaf perkebunan kelapa sawit, wakaf pohon jabon, wakaf family, wakaf wasiat polis asuransi, wakaf dinar dirham, wakaf manfaat, wakaf wasiat property, dan wakaf wasiat perusahaan.
Tema wakaf Al-Azhar pada Ramadhan 1434 ini adalah “Wakafku Hijaukan Bumi”, mencakup Wakaf Wasiat Polis Asuransi, Wasiat Perkebunan, Kartu Anggota Wakaf Produktif Al Azhar, dan Wakaf pohon Jabon.
Para relawan juga dibekali dengan cara mekanisme kerja lembaga, alur penerimaan, customer service, etika menerima tamu hingga menjawab telepon. Ada beberapa instruktur yang mentraining para relawan (ihwan dan ahwat) yang sebagian besar mahasiswa itu, diantaranya: Suryaningsih Suyitno, MM (Direktur Marketing), Ade Sanusi (Marketing Manager), dan Hasbiallah Khatim (Tim 12).
Sebelum memulai training, para relawan diperdengarkan sebuah lagu ciptaan Buya Hamka berjudul “Panggilan Jihad”. Kemudian dilanjutkan dengan Yel-yel wakaf Al Azhar: Wakaf Al-Azhar …Insya Allah bisa!!! Sukses Dunia Sukses Akhirat, Sejahtera Indonesia ku. Yes yes yes .
Yang menarik, sebelum mengajak orang lain untuk berwakaf, para relawan Ramadhan diajak memiliki kesadaran berwakaf terlebih dulu untuk dirinya sendiri. Untuk satu meternya hanya dengan Rp. 15.000 saja. Alhamdulilllah para relawan pun bersemangat berwakaf, mulai dari satu meter hingga 5 meter. Dengan berwakaf, maka Allah akan menggantinya 10 kali lipat.
Kesempurnaan Harta
Dalam sesi motivasi, Direktur Eksekutif Wakaf Al-Azhar, Muhammad Rofiq Lubis mengatakan, jika kesempurnaan haji ada pada wukuf, maka kesempurnaan harta ada pada wakaf. “Hari ini kita sudah dijajah secara ekonomi. Kerena itu saatnya bangkit, memenuhi panggilan jihad menuju persatuan, kemakmuran dan keadilan,” kata Rofiq.
Lebih jauh Rofiq menjelaskan tentang falsafah “Tanam padi tumbuh rumput” . Artinya kalau kita bekerja untuk akhirat, dunia pasti dapat. Tapi jika kita bekerja untuk dunia, akhirat belum tentu dapat. “Yakinlah Allah akan bayar cash dunia-akhirat sebagai pengganti, jika kita berwakaf produktif.”
Rofiq mengajak umat Islam bangun dari tidurnya, dan bersama-sama bangkit untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan menggapai mardhotillah (ridho Allah Swt). “Di bulan Ramadhan nanti, kami mengajak umat Islam untuk meningkatkan amal kebaikan dengan Wakaf produktif Al-Azhar,” tandas Rofiq.
Dalam presentasinya, Direktur Marketing Wakaf Al-Azhar, Suryaningsih Suyitno, MM menjelaskan, untuk bisa berwakaf tak perlu menunggu kaya dan harta berlimpah. Hanya dengan Rp. 15.000, kita sudah bisa berwakaf perkebunan. “Dengan uang kecil menjadi wakaf besar,” kata Ningsih.
Ketua Tim 12, Hasbiallah Khatim atau yang akrab disapa Abi, memaparkan tentang Wakaf produktif untuk Transportasi Indonesia, targetnya adalah 12 pesawat, 12 tanker, 12 bus, dengan donasi dimulai Rp. 25.000 saja. Abi juga menjelaskan tentang Quantum Wakaf (percepatan wakaf).
Setidaknya sudah ada perusahaan asuransi yang telah memberi kontribusi wakaf di al Azhar, antara lain: Bumiputera, Takaful, Prudential, Allianz, dan PaninLife. Selanjutnya, Abi juga menjelaskan tentang Wakaf Polis Asuransi plus Social Charity, Wakaf Wasiat Polis Asuransi plus Pendidikan, Wakaf wasiat polis asuransi plus pengurusan jenazah.
Wakaf Tanah Jabon
Tak kalah menarik, Ade Sanusi (Marketing Manager) juga menjelaskan tentang wakaf tanah untuk penanaman pohon Jabon. Alasan memilih Jabon yang punya nama latin Anthocephalus Cadamba, ini dikatakan Ade, karena pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayu berwarna putih kekuningan, tidak disukai hewan ternak karena daunnya pahit, dan masa tanam relatif singkat 6-8 tahun.
“Manfaat Jabon itu bisa menjadi Industri kayu lapis, Industri meubel, Bubur kertas (pulp), Produsen peti buah, dan korek api,” ungkap Ade.
Ada dua Jenis Jabon, yakni jabon merah dan putih. Asumsi Biaya Budidaya Jabon adalah: Untuk tahun Pertama Rp. 72.500.000, tahun kedua Rp. 41.562.500, tahun ketiga Rp. 27.812.500, tahun Ke IV &VIII Rp 62.500.000,.”
Dikatakan Ade, Wakaf Al Azhar untuk penanaman pohon Jabon, awalnya hanya dua hektar, kini berkembang menjadi 5 hektar. Jika dihitung-hitung ada 2.750 pohon jabon yang ditanam di Cibeteung Muara, Ciseeng, Bogor,Jawa Barat.
"Hanya dengan Rp. 85.000/meter (Rp.60.000/m + Rp. 25.000 untuk biaya operasional, seperti biaya pengelolaan, biaya karyawan, pemupukan, perawatan dan pemantauan), kita sudah bisa berwakaf."
Hasil dari wakaf produktif yang ditanam, salah satunya adalah dengan memberi beasiswa pendidikan di Al Azhar. Tentu saja mereke yang berwakaf produktif, pahalanya akan terus mengalir hingga ia wafat. “Jadi tidak hanya manfaat di dunia tapi juga keuntungan di akhirat,” kata Muhammad Rofiq Lubis, Direktur Eksekutif Wakaf Al Azhar. [desastian]